Cemara rimbun meneduhkan dua pejalan kaki
Pejalan kaki berkerudung biru dan pria ber gelagat lucu
Terbayang potret keluarga cemara yang akan melahirkan banyak generasi lucu juga penuh haru
Langit sore tampak redup setelah seharian diterjang panas sepanas bara api rasa yang menggeliat ke dasar jurang
Tapi apa daya, rasa datang di waktu yang tidak tepat.
Keduanya adalah hamba yang ingin taat.
Pria lucu masuk ke dalam sumur dan sibuk menimba agar segera surut
Si kerudung biru bak hilang di telan waktu
Sungguh naas sebuah kisah perpisahan
Bila masih ada rasa sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H