Lihat ke Halaman Asli

Bangun Kesiangan

Diperbarui: 29 September 2024   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Hari berikutnya aku hampir 24 jam bersama Rio untuk sebuah Event perusahaan. Aku Rio dan Lintang satu Tim. Lintang sangat detail terhadap ketepatan waktu. Adapun aku dan Rio hanya menikmati panggung.

Saat sesi break makan siang datang aku mengambil makan siang untuk sepiring bertiga. Makan sepiring bertiga atau orang Jawa menyebutnya "kembulan"  Atau Tajamu' Kalangan Arab dan iklim Ma'had  menyebutnya. Aku dan Lintang mengobrol khas perempuan dan Rio seperti biasa mendengarkan saja dan sesekali menimpali seperlunya. 

Saat itu aku sering mobile di lokasi acara ke Asrama ku. Karena hari itu aku dibelikan motor baru oleh ayahku. Ada beberapa urusan administrasi yang harus aku urus. Well aku meminjam motor Cava tim Humas. Aku pun dengan tanpa perasaan bersalah mengembalikan motornya tanpa mengisi bensin. Betapa terlalunya aku sampai-sampai Cava bilang" Iih bensinnya abis ga diisi" Selorohnya tertawa tapi sewot. Tapi tidak ku pusingkan. "Teman masa gitu" Timpalku tambah bikin kesal. 

Menjelang Isya aku ingin sholat dan aku mengajak timku untuk sholat berjamaah. Aku memiringkan sajadah untuk arah kiblat dan Rio langsung berseloroh "Muhammadiyah banget mak" Dengan matanya yang sewot. 

Aku pun menjulurkan lidah dan mata melotot yang licik tanda "peperangan" Dimulai. Lintang melihat itu langsung menyudahi "ayo cepetan mulai. Rio kamu imam".  Perintah Lintang." Ya iyalah satu-satunya cowok di sini cuma aku" jawab Rio ketus. 

Malam hari berlangsung. Aku pun mengantuk dan me ngobrol-ngobrol sebentar dengan tim lain. Karena besok harus bangun pagi. 

Sebelum mataku terpejam Aku melihat ke arah keyboard di laptop ku dan memperhatikan tombol PRNTSCRN. Damn it! aku teringat Rio meng screenshot rundown Acara beberapa minggu kemarin. Pertama kalinya aku mengetahui fungsi tombol itu setelah bertahun-tahun. Setiap aku melihat tombol itu setiap itu juga aku ingat dengan Rio.

Subuh hari datang dan peserta dari Perusahaan sudah bersiap untuk  memulai training mereka dengan dimulai sholat shubuh. Aku merasa puas karena Training perusahaan kali ini bisa dimulai lebih pagi dan bangun sebelum matahari terbit. Tidak seperti tahun kemarin cukup molor dan lambat. 

"Jangan sampai kesiangan kayak tahun kemarin, nanti yang Muslim sholat subuhnya telat" Ucapku bawel seperti ibu-ibu cerewet warga +62.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline