Lihat ke Halaman Asli

Bum!

Diperbarui: 30 Maret 2024   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan dengan membawa karung di pundakku jumlahnya tak dapat ku hitung

Aku tertatih dan sesekali aku berteduh 

Rasanya ingin ku letakan semua karung ini, tapi aku masih sayang dan tak rela. Masih ingin ku bawa kemanapun kaki ini melangkah. Karung-karung ini seperti belahan jiwaku tak dapat ku pisahkan dariku.

Perlahan ku letakan karung ini, ku tengok dengan berani. Bum! Aku kaget.

Ternyata karung ini adalah kepedihan, dihakimi, tak pernah cukup, kesepian, selalu salah dan terbebani dengan hutang Budi.

Sedikit demi sedikit peluh ini mengering, tapi akankah lukaku ini juga mengering.

Aku begitu berat melepas semuanya tapi ku tak sanggup. Ku tutup mataku sekejap aku terpana dengan senyumnya. Senyum pria yang dulu ku sayangi dengan hati dan pikiranku. Lalu bayangan itu pergi

Seperti bulan suci ini, Ramadhan yang akan segera pergi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline