Lihat ke Halaman Asli

Media, Demokrasi, dan Politik

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terdapat celotehan di masyarakat media mana hari ini yang tetap menjaga independensinya? ,terlihat media – media sudah menjadi pasar yang empuk dalam membangun opini publik dalam menjaga aktor – aktor politik yang berkuasa , terdapat analisis yang seharusnya menjadi peran media dalam memberikan pencerdasan kepada masyarakat, Asumsi yang mendasari adalah, pertama media adalah sebuah institusi dan aktor politik yang memiliki hak-hak. Kedua, media dapat memainkan berbagai peran politik, diantaranya mendukung proses transisi demokrasi, dan melakukan oposisi Asumsi utama dalam kajian demokratisasi adalah, semakin press independent dengan semakin besar kebebasan yang dimiliki maka akan memberi kontribusi positif padaperubahan politik, mendukung transisi demokrasi dan meruntuhkan rejim yang otoritarian. Dengan kata lain, media dapat memainkan peranan yang sangat besar khususnya pada saat babakpolitik dalam transisi, karena media dapat bertindak sebagai agen perubahan, Jika kita menggunakan paradigma Peter D. Moss (1999), akan terlihat bagaimana wacana media massa, termasuk berita surat kabar, merupakan konstruk kultural yang dihasilkan ideologi, karena sebagai produk media massa, berita surat kabar menggunakan kerangka tertentu untuk memahami realitas sosial. Lewat narasinya, surat kabar menawarkan definisi-definisi tertentu mengenai kehidupan manusia: siapa pahlawan, siapa penjahat; apa yang baik dan apa yang buruk bagi rakyat; apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dilakukan oleh seorang pemimpin; tindakan apa yang disebut perjuangan (demi membela kebenaran dan keadilan); isu apa yang relevan dan tidak (Eriyanto, analisis Framing: X). perlu ada auto kritik terhadap media menjadi alat suatu kepentingan politik tertentu, bukan menjadi sarana pencerdasan terhadap masyarakat tetapi pada akhirnya hanya memberikan informasi yang mengarahkan kepada kepentingan tertentu atau bersifat membodohi masyarakat, sebagai kaum intelektual maka dari itu tugas kita semua memberikan pemahaman dan pencerdasan kepada masyarkat awam kita bongkar habis terhadap media yang mbalelo , dalam rangka memperbaiki kulur demokrasi indonesia dan itu tidak dapat dilakukan secara individu namun secara bersama – sama mendorong demokratisasi indonesia lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline