Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada era digital saat ini memberikan pengaruh yang sangat luas terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Bahkan keterlibatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan saat ini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mutlak yang mesti dimiliki dan dimanfaatkan jika ingin meningkatkan penyelenggaraan pendidikannya. Pendidikan Islam yang secara normatif dipandang sebagai pendidikan ideal dengan memadukan konsep keseimbangan duniawi dan ukhrawi berbasis pada landasan wahyu (al-Quran dan hadis) serta ijtihad (kreasi pemikiran dalam Islam) nyatanya kian membutuhkan kehadiran teknologi. Pendidikan Islam diharapkan dapat mendayagunakan segala sumber daya untuk merebut peluang era digital guna memantapkan kehadirannya sebagai pelopor pendidikan yang berkualitas baik dalam konteks Indonesia maupun peningkatan peradaban tingkat dunia. Peluang besar yang ditawarkan pada era digital ini khususnya bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan Islam diantaranya adalah memperluas aksesibilitas, mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, dan memperkuat pemahaman agama. 1. Memperluas aksesbilitas
Teknologi digital membuka pintu akses pendidikan Islam yang lebih luas dan global. Melalui platform online, orang-orang dari seluruh dunia dapat mengakses sumber daya pendidikan Islam yang berkualitas. Hal ini tidak hanya memperluas jangkauan pendidikan Islam, tetapi juga memungkinkan umat Islam untuk terus mengembangkan pengetahuan mereka, tanpa terhalang oleh kendala geografis atau keterbatasan sumber daya.
2. inovasi metode pembelajaran
Dalam dunia pendidikan Islam, pada umumnya konsep pengajaran atau pembelajarannya yang bersifat tatap muka, dengan pendekatan tradisional seperti ceramah atau hafalan. Namun, teknologi memberikan kesempatan untuk mendesain pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis multimedia. Dengan menggunakan aplikasi mobile, gamifikasi, dan pembelajaran daring, materi-materi agama Islam dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami, terutama oleh generasi muda. Misalnya, aplikasi penghafalan Al-Qur'an menggunakan teknologi yang dilengkapi dengan fitur audio dan visual yang membantu mempercepat proses belajar. Selain itu, teknologi juga memungkinkan adanya pembelajaran jarak jauh yang lebih fleksibel, sehingga peserta didik yang berada di daerah terpencil tetap bisa mendapatkan materi yang berkualitas. Pendidik juga bisa memanfaatkan berbagai software untuk membuat kuis, soal latihan, atau bahkan diskusi langsung dengan siswa secara daring.
Kemajuan teknologi telah membuka pintu baru dalam pendekatan pedagogis, memberikan peluang untuk pembelajaran yang lebih personal dan adaptif.
3. Penyebaran Dakwah yang Lebih Efektif
teknologi juga memberikan kemudahan dalam menyebarkan dakwah dan informasi keagamaan. Melalui media sosial, para ulama dan da'i dapat menyampaikan pesan-pesan agama kepada umat Muslim di seluruh dunia. Misalnya, ceramah-ceramah dari ulama ternama dapat disaksikan secara langsung melalui streaming atau diunggah di platform seperti YouTube, hal ini memungkinkan para ulama untuk mencapai audiens yang lebih luas dan memperluas jangkauan pengajaran agama Islam.
Namun, meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi pendidikan Islam, kita juga perlu menyadari adanya tantangan yang perlu dihadapi. Seperti potensi penyalahgunaan teknologi, informasi yang tidak akurat atau salah yang dapat dengan mudah menyebar melalui internet. Hal ini dapat menyebabkan keraguan atau kesalahpahaman dalam pemahaman agama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap kritis dan selektif dalam memilih sumber informasi yang dapat dipercaya.
Selain tantangan tersebut, penggunaan teknologi dalam Pendidikan islam membawa tantangan dalam aspek etika dan nilai-nilai Islam. Teknologi dapat menjadi sarana yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai islam dengan catatan memastikan bahwa informasi yang diterima siswa tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam. namun jika tidak diatur dengan bijaksana. Teknologi juga bisa merusak pembentukan karakter tersebut, misalnya fenomena kecanduan gadget atau pergaulan di dunia maya yang jauh dari nilai-nilai islam dapat mengarah pada penyimpangan perilaku, oleh karena itu tantangan yang di hadapi adalah bagaimana menciptakan keseimbangan antara penggunaan teknologi dengan pembentukan karakter islami yang kokoh.
Dapat ditarik Kesimpulan bahwa jika teknologi dimanfaatkan dengan bijak, dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam pendidikan islam. pendidikan islam di era digital harus mampu mengarahkan generasi muda untuk tidak cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dan beretika dalam menggunakan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H