Lihat ke Halaman Asli

[100Puisi] Cengkareng yang Malang

Diperbarui: 16 Februari 2016   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak terasa terik menemani jalanan jakarta

Gemuruh suara alat transportasi menggema, dibawah jembatan-jembatan layang

Terbesit dibenakku terbayang peradaban di pinggir sungai,

bola mata ini tak sabar , hati ini seakan gusar , dan pikiranku sedang lapar

 

Yang tergiang didalam telingaku, sebuah bisikan kecil 

dari kerabat bahwa ada kaum urban yang berjuang untuk hidup ditengah 

kenyamanan hidupku ditengah kota ,

"Hey". kamu tahu "Blok Tembok" , aku jawab "Tidak" , cukup lama mendengar 

kicauan temanku hingga tak sadar ia menceritakan aib saudara-saudaranya

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline