Lihat ke Halaman Asli

Halal Bihalal BBGP Provinsi Jawa Timur Diisi Refleksi dan Silaturrahmi

Diperbarui: 16 April 2024   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Keluarga besar Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menggelar halal bihalal di Gedung Proklamasi lantai 2, BBGP Provinsi Jawa Timur, Selasa (16/04/2024). Kegiatan yang diisi refleksi dan silaturrahmi itu dihadiri langsung Ust. Muhammad Arifin (Pengasuh Ponpes Wisata dan Religi Al-Andalusia, Kota Batu), serta tamu undangan dari unsur Pemerintah Desa dan Komandan I Politeknik Angkatan Darat.

Kepala BBGP Provinsi Jawa TImur, Drs. Abu Khaer, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan, pada hari fitri di bulan Syawal ini ia mengajak kepada semua hadirin untuk saling memaafkan satu dengan yang lainnya.

"Kami keluarga besar BBGP Jatim memohon maaf atas kesalahan, kekurangan, kekhilafan, dan kekurangan yang lain ketika brrinteraksi dengan kalian semua, mohon dimaafkan, Semoga kita bisa bertemu ramadhan tahun depan,"tuturnya.

Drs. Abu Khaer, M.Pd. juga mengucapkan terima kasih kepada Ust. Muhammad Arifin yang berkenan hadir. Juga kepada para ketua tim kerja dan pegawai, khususnya yang telah purna tugas yang hadir. Dirinya sekaligus mengucapkan terimakasih atas kebersamaannya selama dua tahun terakhir setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) tidak bersama keluarga karena merupakan bentuk pengabdian kepada BBGP Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Ust. Muhammad Arifin dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa momentum Idul Fitri adalah momentum meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.

"Seorang hamba yang ketika Ramdhan semangat dalam berpuasa, kemudian keluar Ramdhan masuk Idul Fitri ia kembali pada setelan pabrik maka sama saja dengan seseorang yang memintal benang menjadi kain kemudian mengurainya dan menyatukan kembali untaian-untaian benang tersebut. Dengan kata lain orang itu seperti orang yang hilang akal dan melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri," ujarnya.

Ust. Muhammad Arifin juga menuturkan bahwa Idul Fitri adalah momentum pemenuhan haqqul adami sesama manusia, sebab kelak di akhirat banyak orang yang amalnya banyak namun gagal masuk surga karena mendzolimi orang lain.

"Karenanya memohon ampun kepada Allah Swt. itu lebih mudah daripada meminta maaf kepada sesama manusia. Sebab keihklasan dan kelapangan hati orang itu berbeda-beda," pungkasnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline