Lihat ke Halaman Asli

Perihal Cinta

Diperbarui: 6 Oktober 2016   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kusebut demikian
pada sebuah bangku tua  
sudut taman remang-remang
juga gugur daun yang latah
adalah pertemuan waktu 

seperti malam ini,
saat dadamu demikian girang
seperti gerimis, seperti sapa kekasih
hingga pada matanya engkau jatuh cinta
menyebut berulang-ulang purnama
padahal bulan itu, ia masih bengkok 

tak mengapa, Tuan
bukankah cinta itu serta-merta?
acap buta dari yang benar
juga rancu dalam menalar 

kemudian, kukatakan
tangkaplah satu kunang-kunang itu
jika bengkok adalah purnama
: tak mengapa
Karena cinta selalu membuat lupa 

Bahkan dengan duka yang kau tanam di jantungku.

Kiara Vie, 22062016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline