Lihat ke Halaman Asli

Kang Miftah

Kontributor Kompasiana

Asklin Cabang Kabupaten Bogor Jajaki MOU P2TB

Diperbarui: 30 Agustus 2018   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dr. Kornadi, Sp.JP FIHA (ketua Asklin) memberi sambutan

Kamis, 30 Agustus 2018 bertempat di Aula Dinas Kesehatan, Pengurus Asosiasi Klinik Cabang Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah mengumpulkan para Owner, Penanggung Jawab Klinik dan Kepala Puskesmas Se Kabupaten Bogor untuk penandatanganan MOU Program Penanggulangan Tuberculosis. 

Menurut Bapak Yuyu Rahayu selaku ketua pelaksana, acara yang bertema 'Membangun Kemitraan Puskesmas dan Klinik Swasta Dalam Penanggulangan Tuberculosis (TB) Di Kabupaten Bogor" ini di hadiri sebanyak 63 Peserta. Alhamdulilaah kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, tukas Owner Klinik Bhakti Rahayu ini.

Ketua Asosiasi Klinik Cabang Kabupaten Bogor dr. Kornadi, Sp.JP FIHA, pada sambutannya menuturkan bahwa kegiatan ini bagian dari upaya Asklin dalam mensinergikan Faskes Swasta dengan Puskesmas di wilayah Kabupaten Bogor dalam program TB demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. 

Dokter Kor (sapaan akrabnya) menyoroti kendala teknis yang muncul di lapangan dan sering dikeluhkan khususnya bagi pasien pasien TB yaitu kendala ketersediaan obat, permintaan pindah faskes serta pengetahuan yang belum terpapar secara merata tentang penanganan penyakit Tuberculosis di masyarakat. 'Kita sama sama bergandengan tangan menjajaki program ini dengan harapan pasien TB medapatkan haknya dengan baik'. Pungas dokter Kor

Pelaksanaan Penandatanganan MOU

Dalam kesempatan terpisah, dokter Intan mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajarang pengurus Asklin yang telah memfasilitasi pertemuan tersebut. Pada pidatonya, beliau menyampaikan sebuah data mengejutkan tentang angka penyakit TBC. Sebanyak hampir 2 juta orang pertahun dan 500 orang perhari orang meninggal karena TBC dan kebanyakan korbannya berasal dari Negara Negara miskin dan berkembang. Sehingga, sejak tahun 1993 organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan Tuberculosis sebagai Kegawatdaruratatan global.

Beliau menambahkan, tantangan utama dalam pelaksanaan Program TB antara lain rendahnya proporsi pasien TB yang ditangani dengan DOTS pada klinik swasta. Hal ini dibuktikan dengan belum dilaporkannya penemuan penemuan kasus TB tersebut dari klinik swasta. "inilah yang menyebabkan banyaknya missing kasus TB di Kabupaten Bogor", tegasnya.

Dokter Intan berharap pertemuan ini merupakan satu jawaban dari tantangan tersebut diatas. Adanya komitmen antara Asklin dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk turut serta dalam penanggulangan TB yang dibuktikan dengan adanya penandatanganan perjanjian kerjasama antara Klinik dan Puskesmas yang ada di wilayah tersebut bisa berjalan sesuai harapan.

Foto Usai MOU




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline