Lihat ke Halaman Asli

Gereja Kingmi Rayakan Injil Masuk di Enarotali Yang Ke 76

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14293827951812172910

[caption id="attachment_411033" align="aligncenter" width="300" caption="Perayaan HUT Injil Di Enarotali, Selasa, (13/01/15/Ernest-Jubi)"][/caption]

Jayapura, Jubi--Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua merayakan masuknya Injil yang ke 76 di Enorotali, Pedalaman Papua di Gereja Post PI Maranatha, tepatnya sudut bukit Kota Raja sejak awal bulan Januari selasa, (13/01/2015).

Dalam perayaan ini, Pdt.Dr.Beny Giay mengatakan melalui khotbanya, moment HUT yang ke 76 merupakan peristiwa berkibarnya bendara Injil Tuhan yang amat menggembirakan, membanggakan bagi kita umat-Nya di seluruh Tanah Papua. Karena kita ini hebat, kita berharga bagi-Nya, Allah Maha baik sama kita. Kepada kita diingatkan, Allah melalui para misionaris termasuk misionaris Papua telah menaburkan benih-benih Inijil bagi kita, umat-Nya demi keselamatan jiwa-jiwanya demi kemuliaa-Nya.
Dijelaskan Giyai, berdasarkan sejarahnya, WM Post dan Russel Deiber telah datang dari Jerman menuju Jakarta sampai ke Makasar untuk berjumpa dengan keresidenan. Lalu, kedua perintis ini menuju fak-fak melalui Maluku untuk berjumpa raja Sultan Tidore. Dengan menanggung segala konsekuensinya, seperti kesulitan medan yang semakin berat, perang suku yang semakin ramai terjadi dan budaya homogen-heterogen, kedua misionaris membawa benih-benih Jnjil ke Timika untuk berjumpa dengan umt dan sejumlah missionaris Barat. Di antaranya: Pater Cornelis Le Cocq d, Armandville SJ, J.Aerts, Kowatzky MSC, Hermanus Tillemans.
Selama berbulan-bulan, WM Post dan Russel Deiber dan rombangannya mulai melakukan perjalanan dari Timiki menuju Enarotali melalui Pantai Selatan. Tepatnya, di kali Uta, Pronggo mereka dapat dijemput oleh misionaris lokal dan menuju ke Enarotali dengan menelusuri Kali Yawei dan langsung masuk di Enarotali sejak 13 Januari 1939.
Melihat kenyataan sejarah, kata dia, pada satu sisi Papua diwarnai dengan berita tentang Injil. Sehingga banyak jiwa-jiwa sudah disatukan dalam kasih dan Sabda-Nya. Kita bergembira dan bangga karena kita telah mengalami keselamatan Allah. Terang Injil telah datang menerangi kita dalam kesatuan dengan-Nya. Namun di sisi lain, Papua masih tetap galap-gelap saja. Seperti 9 warga Gereja yang telah tewas karena trabrakan dengan truk, Minggu, di jembatan kali Kalwolker Perumnas III Waena Abepura. Papua penuh dengan dosa, karena konflik masih terus terjadi antara rakyat dan pemerintah Indonesia, tingginya penyebaran penyakit HIV, kekerasan dalam keluarga dan penghancuran alam Papua. Jadi, konflik memang sudah menjadi malaikat maut yang masih tidak pernah dikalahkan oleh Sabda Tuhan. Sabda Tuhan sudah menjadi lemah dan tidak berdaya.
Untuk mengakhiri kotbahnya, Giaypun meminta pengampunan dari Tuhan bagi umatny termasuk hamba-hamba-Nya. “Sambil berdoa, dan meminta pengampunan Tuhan, semua umat hadirin, saya dalam urapan Bapa-Putra-Roh Kudus mengutus kamu semua untuk pergi dan turun jalan mewartakan misi Allah kepada semua orang di dunia. Dan ingatlah, kamu semua mumulai misi Allah ini dari keluarganya masing-masing agar dapat menciptakan generasi baru dalam Tuhan demi keselamatan jiwa-jiwa di Papua,” utusnya.

Dilaporkan, ada 200 lebih umat, para hambah Tuhan dan guru-guru telah ikut berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Sejak itu, perayaannya telah dapat dilaksanakan secara meriah, dilakonkan dengan drama dan mengiringinya dengan lagu-lagu rohani secara inkulturatif serta dipimpin langsung oleh Ketua Sinode Pdt.Dr.Beny Giay. Nah...itulah sejarah iman Kigmi demi keselamatan sesama dan kemuliaan Tuhan, kata Giyai kepada wartawan Jubi usai dilaksanakan perayat itu. (Ernest Pugiye-Kompas.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline