Lihat ke Halaman Asli

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Menggunakan Model Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)

Diperbarui: 7 November 2022   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fhoto Demonstrasi Kontekstual : https://www.youtube.com/watch?v=1Lkj_x-hnFE&t=165s

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Menggunakan Model Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)

Oleh : Zainal Arifin, S.Kom., M.T.I.

CGP Angkatan 7 Tahun 2022 SMA Negeri 1 Sumberejo

 

Dalam melakukan refleksi dwi mingguan ini penulis menggunakan model refleksi Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL). Model refleksi DEAL ini dikembangkan oleh Ash dan Clayton pada tahun 2009.

Description adalah mendeskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana), Examination adalah Menganalisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya, sedangkan Articulation of Learning adalah Menjelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa mendatang.

  • Descriptions

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu untuk untuk mewujudkan itu semua kemendikbudristek telah membuat sebuah inovasi terbaru yaitu mengadakan program poendidikan dan pelatihan guru penggerak.

Program Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

Saat ini pelatihan guru penggerak sudah memasuki angkatan yang ke tujuh dan sudah berjalan selama kurang lebih dua minggu. Selama itu juga calon guru penggerak angkatan tujuh sudah melakukan pelatihan secara mandiri yang di didampingi oleh Pengajar Praktik dan seorang fasilitator yang tugasnya mencatat perkembangan peserta selama pelatihan dan pendampingan, mengumpulkan tugas dan memberi umpan balik kepada peserta, memberikan motivasi dan membantu peserta dalam menjalankan perannya, memberikan umpan balik kepada instruktur untuk perbaikan sesi serta membangun refleksi kepada peserta oleh seorang fasilitator.

Pada tanggal 20 Oktober 2022 kemendikbudristek Bapak Nadiem Makarim, B.A., M.B.A. membuka secara resmi program pendidikan guru penggerak angkatan ke 7 (tujuh), acara tersebut dihadiri juga Dirjen GTK, Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik dan seluruh Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan tujuh  diseluruh Indonesia melalui Zoom Meeting. Pada hari Minggu tanggal 23 Oktober 2022 dilaksanakan kegiatan Lokakarya Orientasi yang bertempat di SD Muhammadiyah Gisting Kabupaten Tanggamus provinsi Lampung. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Tanggamus Bapak Hi. AM Syafi'i, S.Ag sekaligus membuka acara lokakarya oritentasi, Bapak Muhibun, S.Pd. selaku perwakilan KACABDIN wilayah 2 profinsi Lampung, seluruh pengajar praktik, kepala sekolah beserta calon guru penggerak kabupaten Tanggamus angkatan ke-7 (tujuh) tahun 2022.

Pelatihan Calon Guru Penggerak angkatan ke tujuh serentak dimulai pada tanggal 24 Oktober 2022 dengan mempelajari modul 1.1. Pendahuluan. Pada modul ini CGP diminta untuk menyaksikan video yang berisi Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara. Dimana pada modul tersebut membahas konsep pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya terhadap penerapan pendidikan abad 21. Pada modul 1.1.a.3 Mulai dari Diri, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan, yaitu : Apa yang Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran, Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus? Dan Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline