Lihat ke Halaman Asli

Mengasmarakan Subuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_235452" align="alignleft" width="150" caption="ulee lheue di waktu petang"][/caption]

Bangun pagi setelah menunaikan shalat subuh adalah saat paling mengesankan. karena pada saat-saat itulah turun segala rahmat dari Tuhan. dan kita sebagai manusia diwajibkan bangun dari tidur untuk beraktivitas.

pada saat subuhlah udara paling bersih, dan Nabi Muhammad SAW menyuruh kita untuk berjalan-jalan sekedar melepas penat setelah semalaman tidur. dan nabi merekomendasikan kita untuk melihat daun-daun berwarna hijau, agar indra penglihatan semakin terang.

di kampung-kampung yang berhamparan sawah luas, kita menyaksikan banyak petani subuh-subuh benar sudah berada di sawah hanya sekedar memastikan aliran air ke umong (petak sawah) berjalan lancar. beda dengan di kota, di mana penghuninya pagi-pagi benar sudah dikepung udara kotor dari deru sepeda motor dan mobil yang sejak dinihari tak berhenti beraktifitas.

ulee lheue, jika anda suatu waktu pernah ke sana pagi-pagi di bulan Ramadhan, anda akan tercengang. gerombolan remaja tanggung duduk berduaan di atas sepeda motor berpasang-pasangan memadu kasih. saya tidak tau apa yang mereka madukan di situ. yang jelas, Ramadhan menjadi sebuah legalitas untuk menyambut pagi dengan berasmara.

dan sebagai masyarakat awam, siapa pun seakan kehilangan kewajiban untuk mencegahnya. karena mungkin kita kehilangan legalitas untuk menjaga lingkungan dari dekadensi moral. atau mungkin boleh jadi segala kewajiban itu sudah sepenuhnya berada di tangan orang yang hari ini memerintah kota Banda Aceh, sehingga masyarakat tak mempunyai keberanian lagi buat bersama-sama mencegah kemaksiatan yang jelas-jelas dilakukan di lingkungan penduduk.

kita kehilangan gairah untuk kepentingan kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline