Portugal tampil agresif saat berhadapan deng Republik Ceko. Dengan penguasaan bola 70% Portugal terus mengempur pertahanan ceko. Namun meraka justru kebobolan terlebih dahulu oleh Republik Ceko di menit ke-62 lewat Lucas Provod.
Gol ini, tidak meruntuhkan mental dan daya juang pasukan Selecao das Quinas. Partugal bisa bangkit menyamakan kedudukan tujuh menit berselang. Sundulan Nuno Mendes bisa ditepis oleh penjagwa gawang Republik Ceko Jindich Stank, bola tepisan Stanek justru membentur Robin Hranac hingga bergulir berbuah gol bunuh diri pada menit ke-69. Kedudukan pun imbang 1-1.
Portugal terus memburu gol kemenangan, Selecao das Quinas mengurung lini pertahanan Republik Ceko memburu gol penyama kedudukan. Diogo Jota sempat bikin gol di menit ke-82. Ia menyambar bola muntah sundulan Cristiano Ronaldo yang membentur tiang. Namun, gol ini dianulir karena Ronaldo lebih dulu offside.
Untuk menambah daya serang Portugal, Pelatih Roberto Martinez memasukkan Francisco Conceicao pada menit ke-90 menggantikan Vitinha. Pergantian ini, berbuah manis pemain FC Porto itu, muncul menjadi pahlawan Portugal.
Gol ini, berawal dari blunder yang kembali dibuat bek Republik Ceko Robin Hranac. Ia tak bisa menghalau bola umpan dari sisi kiri. Bola justru mengarah ke Francisco Conceicao di depan gawang. Conceicao langsung menyambarnya menjadi gol di menit ke-90+2. Portugal pun menutup laga dengan kemenangan 2-1.
Francisco Conceicao tidak hanya menjadi pahlwan Selecao das Quinas dalam pertandingan ini, namun golnya memiliki torehan yang indah, karena berhasil menyamai pencapain , pasangan ayah dan anak yang mencetak gol di Piala Eropa adalah Enrico dan Federico Chiesa (1996 dan 2021).
Untuk diketahui ayah Francisco Conceicao, Sergio Conceicao pernah membela Timnas Portugal era tahun 1997 hingga 2003.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H