Setiap orang memiliki pahlawan dalam hidupnya, dan bagi saya, tidak ada yang lebih berarti daripada orang tua saya. Mereka adalah sosok yang telah berjuang tanpa henti untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Dalam perjalanan hidup ini, saya menyaksikan berbagai pengorbanan yang mereka lakukan, dari usaha keras dalam mencari nafkah hingga kasih sayang yang tiada henti.
Kisah hidup mereka dipenuhi dengan tantangan, namun setiap rintangan yang dihadapi justru semakin menguatkan ikatan kami sebagai keluarga. Melalui pengalaman-pengalaman tersebut, saya belajar bahwa kepahlawanan bukan hanya tentang keberanian di medan perang, tetapi juga tentang ketekunan, dedikasi, dan cinta tanpa syarat. Dalam cerita ini, saya ingin membagikan momen-momen berharga yang menunjukkan bagaimana orang tuaku menjadi pahlawanku sejati, serta pelajaran berharga yang telah mereka tanamkan dalam diri saya.
Kedua orang tua saya dari segi pendidikan mereka tidak tamat, atau bisa di katakan sekolah nya tidak sampai lulus SMA pada saat itu. Tapi mereka berasumsi bahwa nanti anak-anak mereka tidak boleh sampai kekurangan ilmu, semua akan mereka lakukan hingga anak-anak nya kaya akan ilmu dan wawasan.
Semasa kecil saya dan adik-adik saya sudah di suruh ngaji, kedua orang tua saya sangat-sangat mendukung, ntah itu lagi hujan ibu saya pasti selalu mengantar kan, semua akan di lewati agar anak nya bisa menjalani nya.
Pada saat saya memilih sekolah pun mereka berusaha memilih sekolah yang baik dan bagus, agar masa depan anak nya lebih baik dari mereka.
Siapa sih yang tidak mau masa depan anak nya baik dan bagus? Tentu semua para orang tua menginginkan nya, bohong jika mereka tidak menginginkan bahwa anak nya harus lebih unggul dan lebih baik dari mereka.
Masa-masa sekolah MI, MTSN, dan SMA pun sudah tamat. Saatnya saya menuju studi lanjut lagi. Awal mula saya bisa masuk di kelas unggulan pada saat SMA, itupun tentu nya tidak luput dari doa dan usaha kedua orang tua saya. Saya juga masuk di eligible, tetapi pada saat saya mendaftarkan SNBP dan SNBT tidak lolos, kedua orang tua saya tentu nya sangat sedih begitupun dengan saya yang mikir terlalu keras bagaimana yaa kalau tidak bisa?bagaimana ya kalau ngecewain orang tua saya? bagaimana ya kalau aku tidak bisa mengangkat kedua derajat nya?, tapi saya berfikir ini belum lah akhir semua bisa di capai dengan usaha dan doa.
Sudah daftar mandiri saya sini dan juga daftar beasiswa, dan tentunya itu tidak mudah dan tidak sedikit yang ingin mendapatkan beasiswa tersebut. Jujur saya ingin masuk di fakultas kesehatan waktu itu, dan akhir nya pada suatu pengumuman kelulusan tahap 1 di salah satu universitas yang saya daftar saya tidak lolos waktu itu tetapi lolos di cadangan, waktu itu rasanya pasrah banget dan sudah berfikir mungkin tidak lolos saya. Dan akhir nya pengumuman tambahan kuota pun tiba, saya di nyatakan lolos pada Universitas Nahdlatul Ulama pada Fakultas Kesehatan Prodi Gizi dengan beasiswa yang tentunya tidak memberatkan biaya kepada orang tua saya. Saya sengan sekali bahagia sekali akhir nya bisa lanjut ke jenjang yang lebih baik.
Semua itu bisa karna doa dan usaha orang tua dan saya sendiri, dan saya termasuk ke dua dari keluarga ibu yang bisa lanjut di Universitas dan yang pertama dari keluarga ayah yang bisa lanjut di Universitas, saya nangis haru saat itu karna akhir nya bisa mencapai itu semua.
Jadi kalian yang ingin tercapai keinginan kalian, ingat lah doa dan ridho kedua orang tua itu sangat penting, usaha meraka tidak sedikit yang di kasih ke kalian, jangan sungkan atau malu untuk sering-sering meminta maaf dah meminta doa kepada mereka, mereka adalah Hero bagi saya. My Parents Are My Heroes....