Pemerintah mengadakan Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah meningkatkan status Kesehatan dan Gizi Ibu dan Anak (BPPSDMK KEMKES).
Salah satu upaya pelaksanaan Program Indonesia Sehat adalah adanya Pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) guna untuk menginvertasi anak dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Sasaran Pelatihan PMBA tersebut adalah para tenaga kesehatan maupun para kader di Posyandu masing-masing daerah seluruh Indonesia. Dengan diadakannya Pelatihan PMBA diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan dan gizi pada bayi dan anak di Indonesia sebagai upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui pemberian makanan yang baik dan benar, menjadi agenda penting demi menyelamatkan generasi masa depan. Mahasiswa Gizi Unusa berkesempatan untuk mengikuti Pelatihan PMBA guna mempersiapkan diri ketika terjun ke masyarakat secara langsung nantinya sebagai anggota tenaga kesehatan maupun Ahli Gizi setempat. Pada pelatihan ini diikuti oleh 20 Mahasiswa Unusa yang terpilih untuk mewakili kegiatan tersebut dikarenakan Pandemi yang sedang berlangsung sehingga menyebabkan keterbatasan peserta yang mengikuti kegiatan ini. Bersama dengan Narasumber Ibu Nurul dan juga Ibu Anis Mahasiswa Unusa melaksanakan Pelatihan PMBA selama 3 hari pada tanggal 29 November 2021 - 1 Desember 2021.
Pada pelatihan PMBA hari Pertama Mahasiswa Gizi Unusa mendapatkan Edukasi dan Pelatihan mengenai makanan kehidupan 1000 hari pertama pada bayi yakni selama 0-24 bulan. Perlu digaris bawahi bahwasannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sangatlah penting bagi bayi. Selain itu bayi juga perlu mendapatkan asi eksklusif selama 0-6 bulan. Mahasiswa Gizi Unusa juga mendapatkan pelatihan mengenai cara menyusui dengan baik dan benar, salah satu yang perlu diperhatikan pada saat menyusui adalah mengenai posisi bayi dan juga pelekatan payudara ibu dengan mulut bayi yang harus diperhatikan. Beberapa hal yang sering terjadi ketika posisi dan pelekatan bayi pada saat menyusui salah dapat menimbulkan beberapa hal yakni asupan bayi kurang terpenuhi , terjadinya payudara ibu lecet , terjadinya mastitis , terjadinya kebengkakan pada payudara ibu dan masih banyak lainnya.
Pada hari kedua Pelatihan Mahasiswa Gizi Unusa terfokus pada pelatihan mengenai pemenuhan asupan gizi pada ibu hamil, ibu menyusui , dan juga pemberian MPASI pada bayi. Pemenuhan kebutuhan asupan makanan bagi ibu hamil sama halnya dengan orang dewasa lainnya namun untuk porsi ibu hamil lebih besar daripada asupan harian biasa sebelum hamil. Selain itu ibu hamil juga perlu mengkonsumsi beberapa suplemen lain dan juga memenuhi kebutuhan hariannya sesuai dengan isi piringku yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Sama halnya dengan pemenuhan kebutuhan makan ibu hamil, ibu menyusui pun memiliki pemenuhan kebutuhan yang lebih besar dibanding hari-hari biasa ataupun ibu hamil. Pemenuhan asupan yang lebih untuk ibu menyusui adalah untuk memenuhi kebutuhan asupan bayinya pula. Sedangkan untuk bayi dan anak dapat diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai pada usia 6 bulan dengan ketentuan porsi dan hal lainnya sesuai usia bayi tersebut. Pemberian MPASI diharapkan dapat memnuhi kebutuhan tambahan pada bayi agar bayi dapat bertumbuh dan tidak mengalami gizi buruk atau penyakit lainnya.
Pada Hari terakhir atau ke 3 Pelatihan PMBA memberikan Pelatihan mengenai "Cara Konseling yang Baik dan Benar". Dalam menunjang kegiatan pada hari ini Mahasiswa Unusa diberikan Kartu Konseling (KK) yang berisikan gambar hal-hal yang telah dipelajari selama 3 hari ini. Dalam kegiatan ini Mahasiswa Gizi Unusa berkesempatan untuk menjadi konselor berurutan didepan seluruh peserta Pelatihan PMBA. Beberapa hal yang perlu ditanyakan konselor pada pasien adalah mengenai riwayat kehamilan, kondisi kesehatan, kartu KMS, mengenai menyusui bayi, pemberian makanan pendamping pada bayi dan juga kebersihan lingkungan sekitar. Dengan adanya pelatihan menjadi konselor ini diharapkan Mahasiswa Gizi Unusa dapat memiliki skill sebagai konselor nantinya jika terjun dalam masyarakat.
Adanya Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak yang telah diikuti beberapa Mahasiswa Gizi Unusa tersebut guna untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mahasiswa tersebut sebagai pengalaman mereka sebelum terjun langsung kepada masyarakat umum nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H