Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Nilai Bela Negara "Cinta Tanah Air" Dalam Bidang Ekonomi

Diperbarui: 20 Desember 2024   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam stabilitas ekonomi dan kemandirian bangsa. Persaingan global yang semakin ketat, ketergantungan terhadap produk asing, serta kesenjangan ekonomi antarwilayah menjadi persoalan serius yang perlu diselesaikan. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan sikap dan tindakan nyata yang berlandaskan pada nilai-nilai bela negara, salah satunya adalah cinta tanah air.
Cinta tanah air tidak hanya sebatas kebanggaan akan keindahan negeri ini, tetapi juga mencakup upaya membangun dan menjaga kedaulatan bangsa melalui berbagai bidang, termasuk ekonomi. Melalui bidang keilmuan ekonomi, mahasiswa dan generasi muda memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi lokal, memperkuat ekonomi rakyat, dan mendorong masyarakat untuk mencintai serta menggunakan produk dalam negeri. Langkah ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata dalam upaya membela negara di tengah dinamika ekonomi global.
Dengan pemahaman dan implementasi yang tepat, nilai cinta tanah air dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan kemandirian ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab untuk menggunakan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya guna membangun ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sebagai bentuk rasa cinta terhadap bangsa dan negara.


Isi
Nilai cinta tanah air dalam bidang ekonomi sangat relevan untuk diterapkan dalam sektor ekonomi pangan, mengingat pentingnya sektor ini bagi ketahanan ekonomi dan kedaulatan pangan negara. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan krisis pangan yang sering kali disebabkan oleh ketergantungan pada impor, nilai cinta tanah air dapat menjadi dorongan kuat untuk memprioritaskan pengembangan sektor pangan lokal dan menciptakan kemandirian pangan. Mahasiswa ekonomi, terutama yang mempelajari bidang ekonomi pangan, memiliki peran strategis untuk menerapkan ilmunya dalam mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam sektor pangan adalah salah satu cara untuk mengimplementasikan nilai cinta tanah air. Banyak petani, peternak, dan pengusaha kecil di sektor pangan yang menghadapi tantangan seperti kurangnya akses pasar, keterbatasan teknologi, serta rendahnya kapasitas produksi. Mahasiswa ekonomi pangan dapat memberikan solusi konkret dengan mendampingi mereka dalam mengelola produksi pangan secara efisien, meningkatkan kualitas produk, serta membantu memasarkan produk lokal agar lebih dikenal di pasar domestik maupun internasional. Penggunaan teknologi digital dan sistem pertanian berbasis data dapat membantu UMKM di sektor pangan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas pasar.
Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal dalam bidang pangan juga merupakan cara untuk memperkuat rasa cinta tanah air. Indonesia memiliki beragam kekayaan pangan lokal yang khas dan dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi, seperti keripik tempe, sambal, bumbu rempah, serta berbagai jenis makanan olahan tradisional yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar global. Mahasiswa ekonomi pangan dapat berperan dalam merancang strategi bisnis yang memperkenalkan produk-produk pangan lokal melalui inovasi, pengemasan yang menarik, serta pemasaran yang efektif. Ini akan membantu mempromosikan dan melestarikan kekayaan pangan Indonesia, serta meningkatkan perekonomian lokal.
Kampanye untuk mencintai produk pangan buatan Indonesia juga menjadi bagian penting dari implementasi nilai cinta tanah air. Dalam konteks pangan, kampanye ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih dan mendukung produk pangan lokal yang lebih sehat dan ramah lingkungan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor. Mahasiswa ekonomi pangan dapat merancang program-program edukasi yang menyasar konsumen, serta mengembangkan platform yang mendukung pemasaran produk pangan lokal, baik secara langsung maupun melalui e-commerce. Kampanye ini juga dapat mencakup penyuluhan tentang keberlanjutan dalam produksi pangan dan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional.
Dalam jangka panjang, implementasi nilai cinta tanah air dalam ekonomi pangan akan memberikan dampak positif pada kemandirian pangan Indonesia. Penguatan sektor pangan lokal akan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan, meningkatkan pemerataan ekonomi, serta menjaga stabilitas harga pangan di pasar domestik. Di sisi lain, sektor pangan yang berbasis pada potensi lokal akan menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pembangunan daerah, dan memperkuat ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu aspek penting dalam bela negara.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa ekonomi pangan memegang peran vital dalam mewujudkan ekonomi pangan yang lebih kuat dan mandiri. Dengan menggunakan ilmu yang dimilikinya, mahasiswa dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sektor pangan, serta mendukung upaya menciptakan perekonomian yang berkelanjutan. Kontribusi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berperan dalam memperkuat identitas bangsa melalui produk pangan lokal, yang merupakan bagian dari rasa cinta tanah air. Dengan demikian, sektor ekonomi pangan dapat menjadi ujung tombak dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing.


Penutup
Implementasi nilai cinta tanah air dalam bidang ekonomi merupakan wujud nyata dari upaya bela negara di era globalisasi. Melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, serta kampanye penggunaan produk dalam negeri, generasi muda, khususnya mahasiswa, dapat berperan aktif dalam membangun ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Langkah-langkah ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap produk asing.
Sebagai calon pemimpin masa depan, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya demi kemajuan bangsa. Melalui kontribusi nyata di lapangan, mereka dapat menjadi agen perubahan yang menggerakkan roda ekonomi lokal serta menanamkan rasa bangga terhadap identitas dan potensi bangsa. Nilai cinta tanah air bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan konkret yang berdampak positif bagi masyarakat dan negara.


DAFTAR PUSTAKA
Agristanda, A. (2024). Implementasi Nilai Bela Negara sebagai Langkah Strategis Menghadapi Perekonomian di Era 5.0. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jakarta.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2018). Ketahanan Nasional dan Bela Negara. Wira Edisi Khusus.
Suryana, Y. (2016). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, T. (2020). UMKM di Indonesia: Perkembangan, Masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Widodo, S., & Prasetyo, D. (2021). Gerakan Bangga Buatan Indonesia: Strategi Penguatan Produk Lokal di Era Globalisasi. Jurnal Kebijakan Ekonomi Nasional, 12(3), 200-215.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline