Lihat ke Halaman Asli

Panggilan Jiwa Itu Bernama Guru

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari dulu saya memang bermimpi dan bercita-cita menjadi guru, ustadzah, tutor atau sebutan apapun itu untuk guru.. Intinya ingin mendidik dan mengajar. Karena itu pula, akhirnya selepas SMA, saya pun mendaftar ke salah satu perguruan tinggi negeri di Jogja yang notabene terkenal mencetak guru dan pengajar yang terpercaya :) [PTN yang mudah ditebak-note]

*cerita tentang keinginan selain menjadi guru akan dibahas di artikel lain*

Singkat cerita, saya diterima di PTN tersebut melalui SPMB, masuk ke jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Lalu, perjuangan untuk menyelesaikan studi saya pun amatlah berliku. Tak semulus yang saya rencanakan. Tapi kehendak Tuhan pasti lebih indah..

Sebelum menamatkan studi, saya sudah terbiasa memberi jasa bimbingan belajar. Baik yang melalui lembaga ataupun dari mulut ke mulut. Dan sejarah bagi saya pribadi, sebagai guru honorer yang katanya penuh perjuangan, inshaAlloh, kini saya mengajar lintas level dan area. Kebetulan saya sedang mengajar di TK di Slm, SD di Jgj, dan SMP di Btl. Wah saya bisa mencetak sejarah saya sendiri.. di 3 level berbeda di 3 Kab/Kota yang berbeda pula :D.

Menjadi guru bukanlah hal yang mudah, apalagi yang masih berjuang seperti saya. Tapi tiap kali melihat wajah anak-anak, saya selalu kembali pada niat awal saya. Saya percaya, Alllah pasti berikan jalan terbaik dan terindah untuk tiap hambaNya yang mau bekerja keras. Rejeki tak akan tertukar. Ada beribu pintu yang dibukakan Allah jika kita sebagai hamba mau berusaha. Saya percaya janji Allah itu pasti.

Jika pada akhirnya nanti saya tidak bekerja sebagai guru, setidaknya jiwa saya selalu mencintai dunia pendidikan. Karena selain agama, ilmu adalah bekal hidup yang bermanfaat.  Namun, jika perjalanan hidup mengantarkan saya menjadi guru, saya percaya garis hidup yang sudah mengatur.  Ya, sebenar-benarnya, itu pulalah panggilan dari dalam jiwa saya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline