Lihat ke Halaman Asli

Agung Dwi

mahasiswa

Berupaya Membangun Budaya Literasi Melalui Pengelolaan Media Sudut Baca

Diperbarui: 1 November 2022   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Malang kompasiaan - Literasi memerlukan dorongan dan motivasi yang tinggi, karena sangat lemahnya minat pembaca. Kurangnya minat literasi tentu akan berdampak buruk pada kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam dunia pendidikan minat baca siswa sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hambatan seperti; perpustakaan sekolah yang kurang memadai, kurangnya buku dan sumber bacaan, lingkungan yang tidak mendukung, guru dan orang tua kurang mendorong siswa untuk rajin membaca, siswa kecanduan game sehingga malas untuk membaca, dan siswa kurang aktif dalam membaca. Para siswa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain daripada membaca buku.

Maka dari itu, kegiatan PMM (pengabdian masyarakat oleh mahasiswa) mengadakan pengelolaan sudut baca ini dengan maksud untuk menunjang antusias anak untuk membaca. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan anak anak yang ada disekitar Dusun Supiturang. Pengelolaan ini mendapat respon yang sangat baik dari Bapak Sukari selaku kepala dusun supiturang, dengan alasan kurangnya fasilitas  untuk menunjang hal tersebut.

Alasan lain dibiasakannya kegiatan literasi ini karena kegiatan literasi yang baik dapat mengasah kemampuan untuk menjadi beripikir secara kritis, kreatif, inovatif serta menumbuhkan budi pekerti anak usia dini. Keterampilan berliterasi juga dapat mendorong anak desa bocek untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis dan krisis. Oleh karena itu, bagi generasi muda harus sudah mulai menerapkan budaya membaca atau literasi.

Dok. pribadi

Literasi bisa menjadi salah satu cara yang dapat dilaksanakan di mana saja. Lingkungan yang mendukung juga berpengaruh terhadap minat anak terhadap literasi atau membaca.  Literasi di lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan cara menyediakan bahan bacaan dan melakukan literisasi bersama satu minggu sekali. Memperbaiki tatanan buku dalam sudut baca. Membentuk komunitas membaca. Membudayakan kegiatan membaca. Literasi terutama dilingkungan masyarakat harus dijalankan secara berkelanjutan karena lingkungan masyarakat adalah lingkungan terdekat dari anak setelah keluarga.

Setelah diadakannya pengelolaan buku ini, ternyata anak anak di dusun Supiturang sangat tinggi sekali antusiasnya untuk membaca, hal ini dibuktikan dengan anak anak yang berebut buku bahkan ada yang membawa beberapa buku pulang kerumah untuk dibaca.

Oleh karena itu, kunci dalam meningkatkan produktivitas bangsa adalah terletak pada keberhasilan kita dalam meningkatkan literasi, bagaimana kita dapat mengelola sudut baca dan fasilitas dengan baik. Maka, marilah kita semua merubah pola belajar dengan memperbanyak dan memperbaiki literasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline