Lihat ke Halaman Asli

Fiksasi Nitrogen Secara Biologis pada Tanaman Kedelai

Diperbarui: 25 Juni 2023   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

Kedelai merupakan tanaman pangan yang termasuk dalam kelompok kacangkacangan yang penting di Indonesia sebagai sumber karbohidrat dan protein. Tanaman kedelai banyak ditanam dan tersebar di seluruh Indonesia, baik di daerah gersang maupun di lahan basah terutama pada musim kemarau. 

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tingkat permintaan kedelai juga semakin meningkat. Untuk meningkatkan hasil kedelai, harus dilakukan upaya untuk menghilangkan faktor-faktor yang membatasi pertumbuhan dan produksi kedelai. Salah satu faktor penghambat pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai adalah penyediaan unsur hara nitrogen. 

Nitrogen merupakan unsur hara esensial utama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif besar. Fungsi unsur nitrogen dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai komponen struktural protein, komponen enzim dan metabolisme energi. Jika kekurangan nitrogen, tanaman akan mengalami gangguan pertumbuhan dan produksi. 

Suatu cara yang sesuai untuk mendapatkan nitrogen selain dari pemupukan yaitu dengan meningkatkan fiksasi nitrogen secara biologis, dengan cara memberikan bakteri Rhizobium kedalam tanah. Sehingga dengan demikian tanah mendapatkan tambahan hara dari adanya aktivitas bakteri rhizobium, selain dari perlakuan pemberian pupuk yang ada. 

Meningkatkan fiksasi nitrogen secara biologis juga dapat menekan biaya untuk membeli pupuk, karena bahan-bahan organik tersedia secara alami. Hal ini dapat menjadi solusi saat harga pupuk mengalami kenaikan.

PEMBAHASAN

Rhizobium berperan penting dalam pertumbuhan dan produksi kedelai. Nitrogen yang dibutuhkan tanaman kedelai selain bersumber dari tanah, juga dari sumber nitrogen di atmosfer karena bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. Bakteri ini membentuk bintil (bintil) pada akar tanaman kedelai dan dapat menghambat nitrogen dari udara. 

Hasil fiksasi nitrogen ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan N tanaman kedelai. Pada umumnya nitrogen yang dibutuhkan tanaman kedelai berasal dari dalam tanah serta nitrogen atmosfer karena bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. Fiksasi biologis nitrogen sebenarnya melimpah di udara dengan persentase N2 = 78%, CO2 = 0,03% dan O2 = 21%.

Dari jumlah yang cukup besar tersebut, ternyata nitrogen (N) sudah dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara langsung (N2). Beberapa bakteri dapat mengikat udara nitrogen dengan amonia (Nh3). Kerja sama antara bakteri rhizobium dengan tanaman akan menghasilkan enzim nitrogenase yang mengubah N2 menjadi NH3+, suatu proses yang dikenal dengan fiksasi nitrogen secara biologis. 

Menurut hubungannya dengan tanaman, Evans dan Barber (1977 dalam Marshner, 1986) membagi mikroorganisme yang mampu mengikat N2 dari udara menjadi 3 kelompok, yaitu: 1) Kelompok yang bersimbiosis dengan legum (rhizobium) merupakan kelompok yang paling banyak memberikan N ke tanah (57.600 kg N/ha/tahun).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline