Lihat ke Halaman Asli

Alfanny Agus

Mahasiswi

Energi Terbarukan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Kompos

Diperbarui: 6 Oktober 2017   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kotoran sapi adalah limbah hasil pencernaan sapi, hewan ini berasal dari sub family Bovinae. Kotoran sapi memiliki warna yang bervariasi dari kehijauan hingga kehitaman, tergantung makanan yang dimakan. Setelah terpapar udara, warna kotoran sapi tersebut akan berubah warna menjadi lebih gelap. Hasil sampingan pemeliharaan ternak sapi sering juga disebut sebagai kotoran sapi, kotoran sapi tersusun dari feses, urea dan sisa pakan. Hasil sampingan ini merupakan bahan utama pembuatan kompos yang sangat baik dan cukup berpotensi unruk dijadikan pupuk organik serta memiliki nilai hara yang cukup baik bagi tanaman maupun tanah. Penggolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan bisa ditemukan dilingkungan peternak. Penggolahan kotoran sapi memiliki kandungan N,P,dan K yang tinggi sebagai pupuk kompos bisa memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan memberikan struktur tanah agar menjadi lebih baik.Berikut manfaat pupuk kompos dari kotoran sapi,sebagai berikut:

            1. Memperbaiki struktur tanah

            2. Memiliki unsur hara yang lengkap.

            3. Mmemberikan kesediaan bahan makanan untuk mikroba.

            4. Menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan.

Berikut ini cara penggolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk kompos:

            Bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk kompos yaitu, siapkan kotoran sapi secukupnya/seperlunya, serbuk gergaji atau sekam padi,abu dapur,kapur pertanian, dan stardec( sejenis pupuk yang berfungsi sebagai stimulant untuk perkembangan mikroba).

Setelah bahan yang dibutuhkan tersedia, campurkan semua bahan tersebut diwadah,kemudian tumpuk ditempat yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Lalu dibiarkan selama 1 hari. Setelah hari ke 2 taburi campuran tersebut dengan stardec lalu aduk hingga merata, setelah itu tumpuk lagi. Biarkan tumpukan tersebut terbuka sampai 7 hari, namun harus tetap dijaga agar terhindar dari cahaya matahari dan hujan. Pada hari ke 7, balik tumpukan campuran tersebut agar oksigen masuk kedalam bahan dengan merata.Pembalikan bahan dilakukan setiap 7 hari sekali. Pupuk tersebut sudah dapat digunakan apabila sudah mencapai 3 minggu. Campuran kotoran sapi itu sudah menjadi pupuk kompos jika suhu telah netral dan warnannya hitam kecoklatan. Pupuk tersebut tudak mengandung bau yang pekat melainkan tidak berbau. Pupuk tersebut biasanya digunakan para petani sebagai pupuk pada tanaman yang dibudidayakan. Seperti tanaman sayuran dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline