Lihat ke Halaman Asli

Cerita Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Diperbarui: 29 Juli 2024   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan Festival budaya

16 Februari adalah awal keberangkatan saya dari Medan Menuju Jember untuk mengikuti pertukaran mahasiswa merdeka. Hal yang tidak pernah saya duga adalah ketika saya bisa mengikuti Program Kampus Merdeka yaitu Program Pertukaran Mahasiswa. Perasaan bangga dan juga senang ketika saya bisa mengikuti program ini, dimana awalnya saya hanya iseng ingin mencoba dan tidak menaruh harapan lebih untuk lolos di program ini.Saya berkesempatan untuk berkuliah di Universitas Unej selama satu semester dan momen yang paling ditunggu di program ini adalah kegiatan Modul Nusantara nya, karena dapat mengeksplor langsung kota Jember.

 Hal yang paling membuat saya excited dengan program ini adalah salah satu cita-cita saya yang tertunda untuk berkuliah di Pulau Jawa, namun berkat PMM ini lah saya bisa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Pulau Jawa dan bisa naik pesawat pertama kali tanpa biaya orang tua. Kesan pertama kali saat menginjakkan kaki di Pulau Jawa yaitu masyarakatnya yang sangat ramah, berbeda dengan di daerah saya, namun yang membuat saya susah beradaptasi soal makanan di sini yang kebanyakan berasa manis.

Bukan hanya soal makanan dan budaya di sini yang harus membuat saya beradaptasi, namun juga saya harus cepat beradaptasi dengan culture perkuliahan di UNEJ ini yang tentunya sangat berbeda di kampus asal saya. Selama sebulan di Jember juga sudah banyak kegiatan Modul Nusantara yang saya ikuti dan tentunya mempunyai kesannya masing-masing yang paling berkesan ketika kami semua yang berasal dari bermacam pulau berkumpul menggunakan pakaian adat kami masing-masing. 

kami juga berkesempatan mengunjungi pantai ternama di Jember yaitu Pantai Papuma dan menggunakan pakaian adat kami di atas Pantai sambil menyanyikan lagu daerah masingmasing. Haru, bangga dan kagum seketika itu juga terlintas dibenak saya ditemani oleh rintik hujan dan kemudian saya berpikir bahwa momen ini belum tentu akan terulang kembali. Dengan mengikuti kegiatan ini saya jadi lebih mengetahui banyak tentang pakaian adat, makanan, rumah adat, budaya di setiap daerah teman-teman tanpa harus jauh-jauh ke daerah tersebut. Tidak hanya itu, hal yang tidak pernah saya lupakan saya berkesempatan untuk mengikuti Upacara Ogoh-Ogoh, mengunjungi Kapel Gereja Katolik serta mengikuti kegiatan Cap Go Meh juga yang semakin menyadarkan saya betapa indahnya keberagaman agama yang ada di Indonesia ini. Sikap toleransi dan juga saling menghormati sesama yang berbeda agama makin tertanam dan juga terealisasikan saat mengikuti kegiatan ini. Dari PMM ini lah saya belajar banyak hal, termaksud saya dapat belajar Bahasa dan Budaya Jawa yang membuat saya bangga sebagai orang Indonesia yang multikultural. 

#MBKMProdiIlmuPolitikUSU

Peringatan/Perayaan Hari Lahirnya Pancasila 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline