Gentle parenting sedang ramai-ramainya dibahas dikalangan para ibu, mulai generasi ke generasi ramai membahas apasih gentle parenting itu. Ada pula yang membahas dengan nada cemooh "halah, nanti pasti gedenya lembek", ada pula yang membandingkan dengan pola asuh jaman dahulu yang identik dengan hukumun secara fisik maupun verbal.
Sebenarnya menerapkan parenting itu juga memerlukan situasi dan kondisi yang pas, jadi tidak melulu harus tegas dan keras yang harapannya dari parenting yang identik dengan tegas dan keras itu menumbuhkan jiwa anak yang tahan banting serta tidak manja.
Sedikit bumbu percikan diatas yang menjadi gerbang untuk kita menyelami tatanan parenting yang baik untuk diterapkan di masa kini. Berbicara tentang masa kini, di era digital yang marak sekali informasi yang sangat beragam melalui media sosial bahkan tidak sedikit influencer yang membahas tentang ilmu parenting yang digunakan. Banyak sekali deretan influencer bahkan artis Indonesia yang membahas tentang parenting.
Dhannisa Dwilagustino atau kerap disapa momma eji yang sekarang aktif membuat konten tentang gentle parenting yang diterapkan untuk anak laki-lakinya yang kita kenal Seiji Makaio Pradana. Dalam konten ini https://vt.tiktok.com/ZSjc3TYJM/ . Dalam konten ini, Eji berbicara kalau laki-laki tidak boleh sedih tapi momma bilang kamu kan juga punya hati, Eji yang saat ini berusia 3 tahun, dimana pada usia tersebut sudah selayaknya untuk dikenalkan bagaimana cara mengelola emosi dan pemahaman diri.
Dalam konten tersebut juga Eji bercerita dengan momma kalau Eji bingung, boleh nangis atau enggak, ketika mengetahui hal tersebut momma memberikan cara sederhana untuk meregulasi emosinya dengan mengatur nafas agar tenang dan coba pelan-pelan untuk membuat Eji terbuka berbicara Momma Eji sedih. Anak sekecil Eji sudah mulai kebingungan dengan hal-hal yang dianggap biasa oleh orang tua jaman dahulu "halah laki-laki kok nangis.
laki-laki itu harus kuat gaboleh nangis". Dari kedua hal tersebut pasti kita dapat perbandingannya bagaimana orang tua zaman dulu mencoba untuk meregulasi emosi atau simple nya orang tua zaman dulu itu membiasakan anak laki-lakinya untuk selalu kuat yang akhirnya berdampak untuk keberlangsungan hidupnya yakni ia tidak bisa meregulasi emosi dan malah memendam emosi yang berdampak menjadi anak yang keras bahkan cuek dengan lingkungan sekitar.
Berbanding terbalik dengan parenting yang diterapkan di masa kini dengan bahasa kerennya gentle parenting ini merupakan metode pengasuhan yang menekankan komunikasi penuh empati, pengendalian emosi dan menghormati kebutuhan anak.
Bener nggak sih gentle parenting itu bikin anak jadi lembek? Kita akan bahas satu persatu ya tentang kritik tersebut.
Faktanya gentle parenting menerapkan tiga prinsip utama yakni kesadaran emosi, empati, dan pengajaran tanpa hukuman fisik.
Mitosnya anak jadi lembek dan tidak disiplin, kita berbicara dua sisi ya mitos dan fakta. Kritikus gentle parenting beranggapan bahwa anak yang tidak dihukum ketika melakukan kesalahan ia akan tumbuh tanpa rasa tanggung jawab, faktanya bukan berarti gentle parenting ini tidak memiliki batasan.
Bahkan dalam metode ini, anak diajarkan untuk memahami konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan dengan cara positif dan membangun.