Lihat ke Halaman Asli

Di Atas Kegilaan

Diperbarui: 10 November 2021   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aku tinggal di pondok pesantren. Tempat untuk para santri menimba ilmu. Begitu banyak yang telah diajarkan Ustadz Ustadzah kepada para santri santrinya. Tak kurasa sudah 6 tahun aku bermuara disini. Pada saat tahun terakhirku di pondok pesantren. Lebih tepatnya di sana disebut dengan sebutan Santri Muwada'ah. Angkatan Santri Muwada'ah 65 yang berjumlah 75 santri.

Dan pada suatu siang yang panas di bawah langit Al Islahiyah, aku bersama teman yang lain Santri Muwada'ah membicarakan suatu project agar di tahun yang tarakhir ini kami bisa memberikan sedikit manfaat dan sebuah kenangan yang tak terlupakan. Dari beberapa usulan santri yang lain, ada dua usulan yang begitu sangat pas dan insyaallah bermanfaat. Yaitu, membersihkan WC dan mendaur sampah plastic. Dan dari sekian santri menyetujuinya.

Pada saat itu, kita langsung turun lapangan. Yaitu kita membagi tugas, ada yang membersihkan WC dan mendaur ulang sampah plastic. 20 santri membersihkan WC belakang dan 20 santri membersihkan WC depan. Sisanya 35 santri mendaur ulang sampah plastic yang ada di TPA pondok pesantren putri. Kita sesama santri juga saling membantu, jadi ada juga anak yang membersihkan WC juga ikut mendaur ulang sampah plastic.

Pada waktu membersihkan WC, ada saja kotoran kotoran yang menjijikkan. Dan Adapun Langkah Langkah untuk membersihkan WC adalah yang pertama kebanyakan cairan pembersih toilet perlu dibiarkan selama setidaknya 15 menit sebelum disikat atau disiram dengan air. Selama waktu ini, cairan akan bekerja mengangkat kerak kapur, membunuh kuman dan jamur. kemudian, para santri itu juga mengenakan sarung tangan karet untuk melindungi kulitnya. 

Selain itu juga ada santri yang mendapat bagian mendaur ulang di TPA pondok pesantren putri, mereka santri yang memilah sampah plastic. Mereka akan mendaur ulang sampah plastic tersebut akan dibuat tas. Berhubung membuat tas itu harus lebih bagus agar dipandang lebih bagus, jadi mereka membeli alat dan bahannya. Bahan utama adalah sampah plastic yang sudah mereka pilah, jadi mereka tinggal membeli bahan bahan tambahannya agar lebih indah dipandang. Bahan tambahan yang mereka beli adalah bisban, perekat, renda kartun, jarum dan benang kain bludru. 

Langkah pertama yang santri lakukan, membersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya santri menggunakan kertas tisu. Ketika noda sulit dibersihkan, santri merendam plastik di dalam air hangat terdahulu lalu dibersihkan menggunakan kertas tisu. Pada saat merendam, santri tidak menggunakan air yang terlalu panas, karena berpotensi akan merusak tekstur plastik tersebut. 

Langkah kedua, santri memotong dua buah kemasan dan bahan beludru menggunakan gunting, untuk ukuran sesuai ukuran tas yang akan dibuatnya. Pada saat memotong kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama. 

Langkah ketiga, Setelah selesai memotong sisi depan dan belakang lanjut memotong sisi lainnya. Memotong dua kemasan lain dan bahan beludru ( untuk sisi kiri dan kanan ) menjadi dua bagian, untuk lebarnya sekitar 7cm. Lanjut dengan menjahit bisban pada sisi lebar masing -- masing kemasan yang sudah dipotong. 

Langkah keempat, Pasang dan jahit perekat pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang. Untuk pemasangan bisa menggunakan mesin jahit. 

Langkah kelima, Setelah selesai memasang perekat, santri menambahkan tali tas pada bagian permukaan plastik ( sisi depan dan belakang). Tali tas bisa menggunakan bisban selebar 3cm.

Langkah keenam, Selanjutnya santri memasang dan jahit renda katun, sekaligus pasang bisban juga pada sisi atas lembar kemasan plastik. Untuk pemasangan lakukan pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline