Kesultanan Deli adalah sebuah Kesultanan Melayu yang berdiri di Tanah Deli yang ada di sebelah timur Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1632. Wilayah Kesultanan Deli mencakup kota Medan, sebagian wilayah Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Meskipun merupakan Kesultanan Melayu, para Sultan yang berkuasa di Kesultanan ini ternyata adalah keturunan India-Karo. Bagaimana ceritanya?
Semua di mulai dari seorang pria bernama Muhammad Dalik, seorang putra bangsawan dari India yang berlayar ke wilayah Aceh. Di Aceh, Dalik telah melakukan jasa yang cukup besar kepada Kesultanan Aceh sehingga Sultan Iskandar Muda mengangkat Dalik sebagai seorang Panglima dengan gelar Panglima Gocah Pahlawan. Kemudian ia dikirim oleh Sultan Aceh ke wilayah Haru yang telah runtuh untuk mengamankan kekuasaan Aceh.
Di tanah Haru, Gocah Pahlawan bertemu dan bersekutu dengan para raja urung Karo yang memang telah menghuni wilayah tersebut. Para raja tersebut adalah raja Sunggal/Serbanyaman yang bermarga Surbakti, raja Sapuluh Dua Kuta yang bermarga Sembiring Palawi, Raja Sukapiring yang bermarga Sembiring, dan Raja Senembah yang bermarga Barus.
Keempat Raja urung Karo bersama dengan Gocah Pahlawan kemudian membentuk suatu negara Federasi dengan mengangkat Gocah Pahlawan sebagai semacam Primus Interpares atau yang tertinggi diantara yang setara. Gocah Pahlawan kemudian menikah dengan adik dari Raja Sunggal yang bernama Puteri Nang Baluan Beru Surbakti.
Dari pernikahan nya ini lah lahir Tuanku Panglima Perunggit, keturunan India-Karo yang kemudian menjadi Raja Deli kedua menggantikan posisi ayahnya. Hal ini menegaskan bahwasanya pihak penguasa dan petinggi Kesultanan Deli adalah orang-orang Karo, begitu pun rakyat nya yang dominan adalah orang-orang Karo.
Lalu bagaimana kerajaan Deli dikenal sebagai sebuah Kesultanan Melayu?
Pada masa pemerintahan Tuanku Panglima Amaluddin Mangendar Alam, kerajaan Deli takluk kepada Kesultanan Siak Sri Inderapura, sebuah Kesultanan Melayu yang ada di wilayah Provinsi Riau saat ini. Kesultanan Siak mengubah penyebutan kerajaan Deli menjadi Kesultanan Deli, begitu pula dengan sang Raja yang diberi gelar Sultan.
Pengaruh besar Kesultanan Siak ini lah yang kemungkinan menyebabkan perubahan budaya di Deli menjadi sebuah kerajaan Melayu. Semenjak itu penguasa Deli dikenal dengan gelar Sultan dan Deli dikenal luas sebagai sebuah Kesultanan Melayu.
Begitulah garis keturunan dari para Sultan Kesultanan Deli. Meskipun pada masa ini Deli dikenal sebagai sebuah Kesultanan Melayu, tetapi nyatanya pendiri dari Kesultanan ini adalah seorang dari bangsa India yang kemudian menikah dengan Putri dari Karo sehingga melahirkan keturunan yang berdarah campuran India-Karo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H