Pulo - Kelompok Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember Membangun Desa 192 (KKN UMD) mengusung kegiatan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan pupuk organik Bokashi pada Kamis (27/07/2023) yang bertempat di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Pupuk merupakan komponen penting dalam pertanian, penggunaannya dapat menjadikan tanaman lebih bagus. Terlebih lagi, jika pupuk yang diberikan adalah pupuk organik. Pupuk organik terbukti mampu menghasilkan tanaman yang lebih sehat ketimbang pupuk kimia pada umumnya. Pada sosialisasi yang digelar minggu lalu, Ahmad Zamzami, pengusung ide dan sekaligus penanggung jawab program pembuatan pupuk Bokashi dari KKN 192 UMD Unej, menggencarkan manfaat yang terdapat pada pupuk Bokashi kepada peserta sosialisasi, GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani).
Pupuk Bokashi merupakan pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan menggunakan EM4 (Effective Microorganisms4) sebagai agen pengompos, sehingga waktu yang diperlukan untuk pembuatan pupuk relatif lebih singkat jika diandingkan dengan pupuk organik lainnya.
Harga pupuk sampai saat ini masih menjadi salah satu permasalahan utama bagi petani dalam menjalankan usahanya. Subsidi yang terbatas untuk pembelian pupuk membuat petani terpaksa merogoh biaya ekstra demi memperoleh hasil panen yang maksimal. Imbasnya, terjadi ketidakstabilan ekonomi di sektor pertanian, karena keuntungan yang didapatkan menjadi berkurang akibat mahlanya harga pupuk. Selain itu, terdapat permasalahan yakni mengenai tempat pembuangan limbah kotoran ternak yang dilakukan secara sembarangan sehingga dapat mengganggu kenyamanan masyarakat setempat, dan menjadi terbbuang sia-sia.
Mahasiswa KKN UMD 192 Unej membuat solusi dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan pupuk organik Bokashi pada masyarakat Desa Pulo, khususya pada kelompok tani setempat, dengan tujuan agar masyarakat dapat memuat pupuk organik sendiri sebagai alternatif pupuk dengan biaya yang lebih dengan efektivitas yang lebih baik dibandingkan pupuk kimia.
Pada saat sosialisasi, dijelaskan mengenai alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk organik, cara pembuatan, hingga pengimplementasiannya pada tanaman sehingga didapatkan hasil yang baik. Pada sesi akhir acara, peserta sosialisasi juga mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam praktik pembuatan pupuk agar bisa lebih memahami proses pembuatan pupuk organik Bokashi dengan lebih cermat.
"Pembuatan pupuk Bokashi ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kotoran ternak yang tidak termanfaatkan, serta sebagai pupuk alternatif yang dapat dibuat dan diolah masyarakat setempat untuk mengatasi mahalnya harga pupuk, sehingga hasil pertanian yang diharapkan dapat tercapai dengan adanya pupuk Bokashi," ujar Ahmad Zamzami, penanggung jawab program sosialisasi pembuatan pupuk organik Bokashi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H