Lihat ke Halaman Asli

Taufik Hidayat

Mahasiswa Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Pinjaman Online dan Rasa Kebersyukuran: Menuju Kehidupan yang Bersyukur dan Sejahtera

Diperbarui: 6 Juni 2024   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada era digitalisasi saat ini kemudahan akses internet amat sangat dirasakan manfaat dan dampaknya oleh masyarakat dalam berbagai bidang tanpa terkecuali hal - hal digitalisasi yang berkaitan dengan kebutuhan finansial. Berkembang pesatnya bidang financial technology (fintechmembuat masyarakat semakin mudah dalam menggunakan akses tersebut untuk mencukupi kebutuhan finansial nya. Salah satu jenis turunan produk fintech adalah Pinjaman (Pinjol). Pinjaman Online merupakan layanan pinjaman uang yang diselenggarakan oleh Lembaga Keuangan atau perusahaan fintech melalui platform digital. Pinjol sendiri dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, namun hal tersebut juga dapat menjadi sebuah permasalahan baru dalam kehidupan. Sehingga hal tersebut menarik untuk dipahami lebih lanjut.

Pinjaman Online

Penggunaan layanan pinjaman online di Indonesia saat ini semakin meningkat dengan adanya data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode Maret 2024 bahwa sekitar 9,74 juta masyarakat menggunakan layanan tersebut. Banyaknya masyarakat yang terjerat pinjaman online bisa disebabkan beberapa faktor dari mulai kemudahan akses dan persyaratan, kebutuhan yang mendesak, hingga pengaruh tekanan sosial dan ekonomi. Disisi lain terdapat stigma lain di masyarakat terhadap penggunaan pinjol. Penggunaan pinjol terkadang dinilai oleh masyarakat karena adanya rasa kurang bersyukur dalam menjalani kehidupan sehingga terbuai dengan norma kehidupan dan standarisasi materi yang dimiliki orang lain. 

Kebersyukuran

Kebersyukuran sendiri merupakan suatu sikap atas adanya perasaan penerimaan penuh dan tulus secara mendalam terhadap apa yang seseorang itu miliki atapun alami guna menciptakan kepuasan hidup serta perasaan positif. Untuk membangun kebersyukuran yang efektif kita perlu menerapkan ketiga komponen utama dalam kebersyukuran diantaranya adanya pengakuan akan pemberian, adanya perasaan terima kasih, serta adanya ekspresi akan rasa terima kasih. Kita sebagai manusia perlu menerapkan komponen - komponen tersebut ke dalam kehidupan kita agar selalu senantiasa bersyukur. Kebersyukuran sendiri sangat melibatkan kemampuan diri dalam mengingat dan mengapresiasi pengalaman - pengalaman diri yang telah dirasakan dan dialami, apa yang sudah kita miliki saat ini, serta optimisme diri dalam menghadapi masa depan yang akan datang.

Menuju Kehidupan yang Bahagia dan Sejahtera

Pada dasarnya setiap manusia ingin menjalani kehidupan yang dimilikinya dengan bahagia dan sejahtera. Tetapi apakah sejahtera dan bahagia akan hadir tanpa adanya kebersyukuran?, Jika cara pandang kita mensyukuri sesuatu hal masih harus mengikuti dengan standarisasi dari orang lain yang membuat kita tenggelam ke dalam hedonisme kehidupan dunia. Hal tersebut bisa menjerumuskan kita kedalam jerat kebutuhan dan keinginan yang tidak seimbang dan cenderung didominasi keinginan pribadi yang terus menggerus diri tiada habisnya. 

Dalam penerapan kebersyukuran agar kita bisa mengurangi keinginan ataupun ketergantungan terhadap pinjaman online dalam memenuhi kebutuhan maupun keinginan kita sendiri. Kita bisa melakukan penerapan komponen - komponen kebersyukuran dalam kehidupan sehari - hari. Pertama kita harus menerima dan mengakui bahwa sesuatu yang kita dapat baik secara harta maupun non-harta adalah ppemberian dari Tuhan Yang Kuasa melalui orang - orang disekitar kita. Kedua adanya perasaan terima kasih dan mengapresiasi apa yang telah kita miliki dan kita lalui. Ketiga kitapun bisa mengekspresikan perasaan terima kasih tersebut dengan berbagai cara dari mulai berbagi rezeki dengan orang lain terkhusus orang disekitar yang kurang mampu, berdoa dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hingga menerima dan juga menyayangi diri ini atas apa yang sudah kita perjuangkan untuk kita peroleh.

Kita sebagai insan manusia diharapkan mampu dengan lapang dada untuk selalu senantiasa bersyukur. Dengan bersyukur diharapkan kita mampu menerima apapun yang kita miliki dan kita dapat secara tulus tanpa harus melihat dan terpaku kepada harta atau apapun yang dimiliki orang lain. Bersyukur juga diharapkan mampu membuat diri kita menjadi lebih bijak lagi dalam memilah manakah hal yang memang prioritas kebutuhan untuk kehidupan kita. Agar kita lebih mampu terhindar dari jerat hutang pinjaman online yang sedang ramai dipergunakan. Sejatinya hidup akan tenang dan sejahtera jika kita mensyukuri apa yang kita punya, apa yang kita jalani, dan apa yang telah kita lalui atas pengalaman - pengalaman sebagai suatu proses kehidupan yang nyata dan bermakna. 

Referensi : 

Autoritas Jasa Keuangan (OJK). (2019). Laporan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline