Lihat ke Halaman Asli

I KadekSomariana

Universitas Warmadewa

Pemanfaatan Lahan Kering di Bali

Diperbarui: 3 Mei 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lahan kering adalah lahan pertanian yang memiliki curah hujan yang rendah dan air tanah yang terbatas, sehingga penggunaannya sangat tergantung pada air hujan. Secara umum, lahan kering memiliki karakteristik tanah yang kurang subur dan kering, sehingga diperlukan teknik pertanian khusus agar dapat dihasilkan produksi yang optimal. Teknik pertanian yang dapat digunakan di lahan kering antara lain penggunaan pupuk, irigasi tetes, dan rotasi tanaman.

Lahan kering sering ditemukan di daerah-daerah yang memiliki iklim kering dan gersang, seperti padang pasir atau savana. Namun, lahan kering juga dapat ditemukan di daerah-daerah yang memiliki iklim yang lebih lembap, seperti di Indonesia, terutama di wilayah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Lahan kering ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis pertanian, seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan pariwisata.

Pengelolaan lahan kering memiliki tantangan tersendiri karena keterbatasan air dan kesuburan tanah yang rendah. Oleh karena itu, teknik pertanian yang tepat perlu diterapkan untuk mengoptimalkan hasil produksi. 

Beberapa teknik pertanian yang dapat diterapkan di lahan kering antara lain: Teknik ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan air dan mempertahankan ketersediaan air di lahan. Teknik konservasi air yang dapat digunakan antara lain penggunaan mulsa atau bahan penutup tanah untuk menjaga kelembaban tanah, serta pembuatan lubang penyimpanan air untuk menampung air hujan. Kesuburan tanah di lahan kering umumnya rendah, sehingga penggunaan pupuk organik dan anorganik sangat penting untuk memperbaiki kualitas tanah. 

Pupuk organik seperti kompos dapat membantu meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, sementara pupuk anorganik seperti urea dapat membantu meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah. Rotasi tanaman dapat membantu menghindari penggunaan yang terlalu berlebihan terhadap satu jenis tanaman dan mengurangi risiko penyakit dan hama tanaman. 

Selain itu, rotasi tanaman dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan hasil produksi. Teknik konservasi tanah dapat dilakukan dengan penggunaan bahan penutup tanah, pemupukan yang tepat, dan pengendalian erosi dengan pemanfaatan sistem kontur atau terasering. Pengelolaan hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan penggunaan pestisida yang tepat, rotasi tanaman, dan penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit.

Pemanfaatan lahan kering menjadi topik yang penting di seluruh dunia karena lahan yang tidak produktif ini dapat digunakan untuk menghasilkan makanan, energi, dan produk lainnya. Namun, pemanfaatan lahan kering juga dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, seperti deforestasi dan erosi tanah.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan lahan kering adalah dengan melakukan kegiatan pertanian, seperti menanam tanaman yang dapat tumbuh di kondisi kering atau menggunakan teknologi irigasi yang efektif. Selain itu, lahan kering juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan atau kegiatan wisata alam.

Sebelum memanfaatkan lahan kering, penting untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Penggunaan lahan yang tidak tepat dapat merusak lingkungan, mengurangi ketersediaan air, dan mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan kering harus dilakukan dengan hati-hati dan perlu mempertimbangkan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terkait.

Di Bali, pemanfaatan lahan kering juga menjadi topik penting. Bali dikenal dengan keindahan alamnya dan merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia. Namun, seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, Bali juga memiliki masalah pemanfaatan lahan kering. Beberapa upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan lahan kering di Bali adalah dengan melakukan kegiatan pertanian, seperti menanam tanaman pangan dan holtikultura yang dapat tumbuh di daerah kering, seperti padi gogo, jagung, kacang hijau, ubi jalar, dan sejenisnya. Selain itu, Bali juga memanfaatkan lahan kering untuk kegiatan peternakan, seperti peternakan kambing dan sapi.

Selain itu, pemanfaatan lahan kering di Bali juga dilakukan dengan kegiatan wisata alam, seperti trekking dan camping. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan keindahan alam Bali kepada para wisatawan, sambil membantu masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline