Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hendak bertanya banyakpada daun, angin dan tanah di negeri ini.

Sebuah negeri yang diberi julukan gemah ripah loh jinawi.

Julukan maha dekati sempurna.

Namun, lagi-lagi ku melihat kegalauan dari alam ku yang raya.

Ku hendak Tanya pada limpahan air laut dan samudera yang membentang luas,

Mengapa negeri tiada henti di rundung murka Kuasa?

Datanglah tiba –tiba suara gemuruh dari cakrawala:

“ wahai manusia di gugusan khatulistiwa,,,,tiada henti badai murka kan datang selama kalian terus saja berbondong-bondong untuk menhancurkan negeri itu”

“ selama yang kalian puja dan anggap pemimpin,, sibuk bermain api dan dusta”

Ya Tuhan ,,, seperti itukah harga negeriku,,

Negeri tempat pijakan keindahan sempurna,,

Para pemimpin, dengarlah suara dari cakrawala itu

Lihat kami yang tengah bergantung padamu

Atas murka durja dan segala sakit ini

Pemimpin ku,,

Lihatlah segala tangis yang tiada mengalir dari ribuan bahkan jutaan tangan kecil yang terbelit “busung Lapar”

Pemimpinku,,,

Lihatlah,,,,ribuan bahkan jutaan kertas hijau biru dan merah itu mengalir keluar dari pundinegeri ini ke kantong besar dasamuka.

Pemimpinku,,,,

Lihat dengan jelas,,, ribuan sekolah roboh ditengah ribuan juga bangunan maha indah yang di buat dari kertas colongan itu??

Lihat itu,,, pemimpinku,,,,

Lihat sandaran kami yang kian rapuh di pundakmu,

Dengan segala keluhan kami di bumi gemah ripah loh jinawi

Tak heran ,,, sang Pemilik alam murka pada kami,,

Agar kami ingat,,, agar kami kembali menyembahNya

Agar kami kembali memujaNya

Agar kami kembali berserah padanya,,,

Bersama kalian juga para pemimpinku…

Bukan hanya pada pemimpin yang entah dimana

Yang jaraknya bahkan saat ini lebih jauh dari jarakMu ,,,,, sang Pemilik alam.

Renungku dan akhirnya,,,,jatuhlah tangis ini,,,,

Berharap pemimpinku,,,, sedekat Engkau ya Tuhan,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline