Lihat ke Halaman Asli

Luthfi Pramudia 20107030026

UIN SUNAN KALIJAGA

Menelisik Dinding: Sejarah dan Evolusi Graffiti

Diperbarui: 11 Mei 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber: ArchDaily

Graffiti, sebuah seni yang ditemukan di jalanan, telah menjadi salah satu bentuk ekspresi budaya paling kuat di dunia modern. Dari tulisan sederhana hingga mural yang kompleks, graffiti telah menjadi simbol perlawanan, identitas, dan kebebasan berekspresi. Untuk memahami betapa pentingnya graffiti dalam budaya kontemporer, kita harus melihat ke belakang dan menjelajahi sejarah serta evolusinya.

Awal Mula Graffiti

Graffiti, dalam bentuknya yang paling primitif, dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Di gua-gua prasejarah, manusia primitif meninggalkan jejak dalam bentuk gambar-gambar, tulisan, dan simbol-simbol yang bertujuan untuk berkomunikasi, merayakan, atau memperingatkan. Namun, pergeseran sejarah graffiti modern dimulai pada awal abad ke-20 di Amerika Serikat.

Zaman Klasik Graffiti: Tahun 1960-an dan 1970-an

Graffiti modern, sebagaimana kita kenal sekarang, mulai muncul di kota New York pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Pada saat itu, subkultur masyarakat perkotaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan Afro-Amerika dan Latinx berkembang pesat di wilayah Bronx. Para pemuda yang terpinggirkan secara sosial menemukan jalur ekspresi melalui seni jalanan, khususnya graffiti.

Perjalanan Gerakan Hip-Hop

Gerakan hip-hop, yang lahir pada masa yang sama dengan graffiti, memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menyebarluaskan seni ini. Pada awalnya, graffiti digunakan sebagai bentuk identitas dan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dialami oleh komunitas-komunitas urban. Namun, seiring berjalannya waktu, graffiti juga menjadi bagian integral dari budaya hip-hop secara keseluruhan, bersama dengan rap, breakdancing, dan DJing.

Perubahan Persepsi: Dari Tindakan Melawan Hingga Seni Jalanan

Pada tahun 1980-an, pandangan terhadap graffiti mulai berubah. Meskipun masih dianggap tindakan kriminal dan vandalisme oleh banyak pihak, ada juga pengakuan atas nilai artistiknya. Karya-karya seni jalanan mulai dipandang sebagai bentuk seni yang sah, bahkan diakui oleh institusi-institusi seperti galeri seni dan museum. Ini memicu pertumbuhan gerakan seni jalanan yang semakin besar dan beragam.

Graffiti di Era Digital

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline