Lihat ke Halaman Asli

BBM Boleh Naik, Asal...

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Isu kenaikan BBM yang rencananya berlaku efektif per- 1 april 2012 yang akan datang terus menuai kecaman dan kritikan dari berbagai kalangan. Mulai dari perang argument di media cetak dan elektronik sampai kepada demo-demo dijalanan. Agaknya mayoritas rakyat memang sangat keberatan dengan kebijakan tidak populis dari rezim yang berkuasa saat sekarang ini.

Akan tetapi bagi saya danmungkin banyak masyarakat lainnya, kenaikan Bahan Bakar Minyak tidak menjadi maslah bahkan boleh dan sa-sah saja, asalkan memenuhi 10 kriteria berikut ini:

1.Asal … Harga kebutuhan pokok tidak naik

2.Asal … Gaji pejabat pemerintah dikurangi50 % untuk subsidi rakyat miskin

3.Asal … Harta koruptor bisa disita dan dibagikan kepada rakyat

4.Asal… Cari makan tidak sulit

5.Asal… Nilai tukar Rupiah tetap stabil

6.Asal … Tidak adaperusahan yang pailit sehingga karyawannya harus “dirumahkan”

7.Asal… Nelayan tetap bisa melaut

8.Asal … Biaya pendidikan tetap terjangkau

9.Asal .. Pejabat dan anggota dewan bisa tidak glamourdan pamerkemewahan.

Dan yang terakhir :

10.Asal…Presiden siap mundur jika ke Sembilan poin di atas tidak bisa direalisasikan

Itulah 10 Asal yang bisa dijadikan harga tawar jika pemerintah tetap konsisten dengan niatan menaikkan harga BBM. Jika disespakati saya yakinberpapun besaran kenaikan BBM yang diinginkan tidak akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Akan tetapi jika tidak bisa, biarlah rakyat yang akan memutuskan bagaimana nasib republic ini pada 2014 yang akan datang. (**)

Catatan: Mewakili suara kaum yang termarjinalkan secara ekonomis,

politis dan intelektualitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline