Lihat ke Halaman Asli

Angeli Trinita Putri

Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Menggabungkan Seni, Kewirausahaan, dan Amal dalam Proyek Charity Photo Virtual Exhibition

Diperbarui: 2 Juli 2023   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spatial: vexhibitionuajy

Pameran seni telah menjadi sarana yang penting bagi seniman dan pencipta karya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas karya seni mereka. Namun, pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak kegiatan terhenti atau terbatas, termasuk pameran seni yang melibatkan kerumunan massa. Dalam menghadapi tantangan ini, sebuah ide inovatif muncul untuk melaksanakan pameran seni secara virtual melalui aplikasi, yang disebut sebagai pameran virtual. Meskipun pada akhir Tahun 2022 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah resmi dicabut dan masyarakat lebih leluasa berpergian ke tempat-tempat umum seperti pameran, namun virtual exhibition masih tetap menjadi inovasi interaktif dengan memberikan pengalaman online yang unik dan berbeda dari pameran konvensional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi proses perencanaan dan pelaksanaan proyek pameran foto amal virtual yang mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman dan menciptakan dana tanpa investasi uang.

Pada proyek Charity Photo Virtual Exhibition ini, pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning) diadopsi untuk memberikan pengalaman praktis kepada para pameris dan juga pengunjung pameran. Melalui pameran virtual fotografi, pameris dapat meningkatkan keterampilan teknis mereka dalam fotografi dan memperdalam pemahaman tentang tema pameran, yang dalam hal ini adalah "The Colors of Culture". Pendekatan ini meningkatkan kreativitas, kerjasama, dan rasa memiliki di antara pameris, sehingga menghasilkan karya-karya fotografi yang berkualitas tinggi. Mereka juga dapat mengasah kemampuan dalam mengungkapkan ide, emosi, atau pesan melalui karya fotografi mereka. Proses ini memberikan pengalaman belajar yang nyata dan berdampak pada pengembangan kemampuan seni mereka. Pembelajaran berbasis experiential learning juga melibatkan pengunjung dalam pameran. Melalui pameran virtual, pengunjung dapat menjelajahi karya-karya fotografi dengan cara yang interaktif dan mendalam. Mereka dapat mengalami pengalaman visual yang kaya, mengeksplorasi tema dan pesan yang diungkapkan dalam setiap karya, dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang budaya yang diwakili. Selain itu, pengunjung juga dapat terlibat dalam kegiatan pendukung seperti diskusi melalui kolom chat, atau sesi tanya jawab, yang meningkatkan pemahaman mereka tentang seni fotografi.

Spatial: vexhibitionuajy

Dalam persiapannya pameran foto amal virtual ini memanfaatkan teknologi digital dan media sosial sebagai sarana untuk mencapai khalayak yang lebih luas. Melalui aplikasi atau platform digital yaitu aplikasi Spatial, pameran dapat diakses oleh siapa saja dari berbagai wilayah. Penggunaan media sosial sebagai alat promosi membantu meningkatkan kesadaran tentang pameran dan mengundang partisipasi dari para penggemar seni dan masyarakat umum. Ini membuka pintu bagi kolaborasi dan keterlibatan yang lebih luas dalam mendukung tujuan amal yang diusung.

Proyek ini menciptakan dana tanpa memerlukan investasi uang, dengan memanfaatkan kemitraan dan sponsor. Kolaborasi dengan komunitas fotografi yaitu Atma Jaya Photography Club (APC). Melalui kolaborasi dengan APC, proyek ini memanfaatkan keahlian dan jaringan yang dimiliki oleh komunitas fotografi tersebut. APC berperan sebagai mitra strategis dalam menyediakan fotografer yang berbakat dan berpengalaman untuk berkontribusi dalam pameran foto ini. Dalam hal ini, APC menjadi sumber daya manusia yang berharga dalam menghasilkan karya-karya fotografi berkualitas tinggi yang akan dipamerkan dalam proyek ini.

Dalam atmosfer yang dinamis dan penuh antusiasme, acara yang berlangsung dari tanggal 05 Juni-10 Juni 2023 berjalan sukses. Pengunjung menikmati karya-karya fotografi yang dipamerkan dan terlibat dalam diskusi dengan fotografer. Dampak sosial proyek ini terasa nyata, dengan dana yang terkumpul sejumlah Rp3.000.000 digunakan untuk mendukung kebutuhan panti asuhan yang ada di Yogyakarta yaitu panti asuhan Atap Langit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline