Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa atau (PMM) Bhaktiku Negeri kelompok 51 gelombang 13 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) beranggotakan 5 mahasiswa dari Program Studi Farmasi-FIKES. Mahasiswa tersebut adalah Iffatun Ulyana Putri, Fina Eka Rahmawati, Tyara Kusuma Wardhani Wahyudi, Regita Pramesty Cahya Wardana dan Rossa Ariesta
Dosen Pembimbing Lapang (DPL) kelompok ini adalah Bapak Ganjar Adhywirawan Sutarjo, M.P. Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah penyuluahan mengenai etika dan moral. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) oleh kelompok 51 ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sangat penting untuk mengajari anak-anak tentang perasaan peduli dan tanggung jawab sosial sejak dini. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya beretika dan memiliki moral yang baik kepada siswa-siswi SDN Karangbesuki 3, sehingga mereka dapat mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari. Etika dan moral memiliki pengertian yang berbeda tentunya, dimana etika merupakan suatu perilaku atau perbuatan manusia yang dapat dilihat dari sisi baik dan buruknya yang dapat ditentukan oleh akal manusia sendiri sedangkan moral merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batasan dari sifat peran lain yang secara dikatakan benar ataupun salah, baik maupun buruk. Etika bersifat dan berlaku umum di masyarakat karena berkaitan dengan kelompok atau budaya tertentu yang mengakuinya sedangkan Moral lebih bersifat personal, di mana setiap orang bisa memiliki prinsip moral tentang benar dan salah yang berbeda-beda. Sehingga moral tidak dapat digeneralisir dari kepercayaan orang satu ke orang yang lain.
adapun perbedaan-perbedaan etika dan moral secara umum:
1. Perbedaan dilihat dari Penggunaannya
2.Perbedaan dilihat dari Konsistesi dan Fleksibilitas
3. Perbedaan dilihat dari Penerimaan nya.
Kegiatan awal adalah perkenalan dan pemaparan materi melalui media power point dan juga video edukasi, lalu dilanjutkan dengan ice breaking kemudian dilakukan tanya jawab dan posttest kepada siswa-siswi untuk mengetahui pemahaman mereka akan pentingnya etika dan moral melalui pemaparan materi dan video edukasi yang telah di tampilkan. Kegiatan diakhiri dengan pembagian konsumsi. Semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan sampai dengan kegiatan selesai.
Karakteristik moral positif tidak muncul secara spontan. Keterlibatan masyarakat juga sangat penting, mengingat masih banyak anak yang tidak diajarkan tentang etika dan kejujuran di rumah. Sayangnya lagi, masih banyak orangtua masih memberikan contoh negatif pada anak-anak. Moralitas dan perkembangan moral terkadang didefinisikan dalam hal norma objektif dan standar perilaku yang telah ditetapkan. Pandangan ini sering dijadikan dasar untuk mendidik karakter, yaitu ketika seperangkat sikap kejujuran, kebaikan, keberanian, serta tekad, diidentifikasi dan diperkenalkan pada anak. Dengan begitu, memungkinkan anak untuk membuat penilaian moral yang sesuai. Kedewasaan moral anak berkaitan langsung dengan cara mereka berpikir tentang konsep-konsep keadilan, hak, kesetaraan, dan kesejahteraan manusia.Dengan demikian, siswa-siswi dapat membedakan yang benar dan salah, serta mengembangkan nilai-nilai moral yang penting seiring bertambahnya usia. Untuk mewujudkannya, berikut beberapa cara Membangun Etika dan Moral Sejak Dini Antara Lain:
1. Ajarkan Kejujuran
2. Latihlah Tanggung Jawab
3. Mengajarkan Sikap Menyayangi
4. Tanamkan Sikap Disiplin
Sedikit demi sedikit, dengan mencontohkan perilaku yang baik, akan menunjukkan kepada anak-anak bagaimana menanamkan nilai-nilai etika dan moral yang dianggap penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H