Lihat ke Halaman Asli

deajo

Going to no longer

Reset

Diperbarui: 17 Agustus 2021   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Riuhnya warna merah dan putih
Di jalan kosong di tengah wabah
Memenjarakan rasa gagap gempita
Mengenang sejarah hanya ramai dalam tutur kata

Kepahitan sejarah diulang kembali
Sikap-sikap ganas dimunculkan di tengah pandemi
Sakit memang, jahat, dan sekali lagi benci
Nyatanya lebih kelam saat ini

Tangis-tangis pilu tak didengar
Orasi-orasi diacuhkan
Seni-seni kontroversi dipenjarakan
Rasa-rasa sensitif ditinggikan karena lapar

Ayo, bangunkan kembali kebaikan-kebaikan yang tertidur
Ayo, bahu-membahu menenggelamkan manusia khianat
Mari singsingkan lengan meskipun banyak hal telah menjadi bubur
Mari rangkul kembali darah untuk menjadikannya keringat

Jakarta, 17/08/21.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline