Lihat ke Halaman Asli

Advisinvest Advisory

Investment advisor

The Morbius Band, Band Remaja Indonesia Yang Bertekad Mendunia

Diperbarui: 20 Agustus 2022   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

The Morbius Band (Indonesia) adalah band yang dibentuk di Cinere pada tanggal 24 Juni 2022, di minggu terakhir masa liburan sekolah tahun ajaran 2021-2022. Band ini beranggotakan Aditya Pertama (Gitar), Jedi Laschka Stevano (Drum), Ukail Nayaka Bagawanta (Gitar bass), Airlangga Dvitya (Kibor), Freya Celestyn Loekito (Vokal), Aero Nathan (Vokal, Kibor) dan Christian Adi (Vokal).

Saat band ini dibentuk Aditya, Ukail dan Freya adalah siswa SMPK Pangudi Luhur Jakarta, sementara Jedi, Airlangga, Nathan dan Adi adalah siswa SMPK Tirtamarta BPK Penabur Cinere. Selain Ukail, seluruh anggota band adalah alumni SDK Tirtamarta BPK Penabur Cinere.

Nama The Morbius dipilih oleh Aditya dan didukung oleh Jedi, terinspirasi dari tokoh Komik Marvel setelah sebelumnya mendapatkan beberapa ide nama James Band, Darren Devils dimana Darren adalah nama salah satu teman Aditya yang tinggal di kompleks perumahan yang sama di Cinere, atau nama Prince Cringe (yang jika diucapkan sepintas seperti print screen).

Para remaja ini memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam bermusik. Jedi dengan gaya pukulan Mike Portnoy, permainan gitar Slash menjadi inspirasi Aditya dan dari sisi vokal, Nathan memiliki suara empuk ala Sting, Freya dengan suara khas yang sempat dipuji salah satu band luar negeri melalui pesan di Instagram cocok menyanyikan genre psychedelic-rock dan tentunya suara Adi yang memberi warna tersendiri. Sementara dua anggota lain, Airlangga fokus dengan musik klasik dan Ukail adalah penggemar berat Queen menjadikan band remaja ini kaya warna.

Untuk mengasah kemampuan panggung, band ini memberanikan diri untuk ikut lomba band remaja di acara Lustrum Ketujuh SMA Kolese Gonzaga di ajang GonzFest 2022 yang merupakan ajang tahunan untuk memberikan wadah kreativitas dan seni bagi remaja yang diadakan oleh SMA Kolese Gonzaga. Mengingat keterbatasan peserta dalam satu band yang ditetapkan oleh panitia maksimal 6 (enam) orang, Adi harus mengalah. Namun Adi tetap anggota band.

Dimasa pandemi Covid19, Aditya dan Jedi awalnya diminta orang tua mereka untuk masing-masing memainkan lagu yang mereka pilih dan sepakati untuk kemudian diunggah di akun Instagram dan Yotube. Mereka memainkan beberapa lagu seperti Numb (Linkin' Park), Welcome to the Black Parade (My Chemical Romance) dan Stressed Out (Twenty One Pilots). Dari hasil pengamatan ini, orang tua mereka meyakini bahwa mereka memiliki bakat dan talenta yang harus didukung dan didorong agar lebih maju.

Saat ini The Morbius Band sedang mengumpulkan beberapa materi lagu mereka sendiri untuk mengasah bakat, mengeksplorasi kreativitas dan semakin memperkuat eksistensi mereka di dunia musik remaja Indonesia.

Bangsa Indonesia diberi anugerah untuk memiliki bakat seni tinggi, terbukti dengan begitu beraneka ragamnya seni budaya yang dihasilkan bangsa ini. Seni musik merupakan salah satu yang merupakan gudang talenta.

Seni musik bagi remaja dapat mendorong mereka untuk memiliki rasa, empati di era digital yang cenderung mendorong anak-anak dan remaja menjauh dari interaksi sosial secara fisik dan komunikasi. Pasca pendemi, musik juga akan diyakini menjadi sesuatu yang dicari oleh masyarakat yang lelah akan berbagai persoalan dan hoax yang mengguyur media sosial.

Follow IG @morbius.the




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline