Lihat ke Halaman Asli

Dampak Negatif Konsumsi Gula Berlebih pada Kesehatan Remaja

Diperbarui: 15 Januari 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

  • Gula, yang kerap dianggap sebagai penyemangat nikmat pada makanan dan minuman, sebenarnya dapat menyimpan bahaya tersendiri ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama pada kelompok usia remaja. Pada tahap perkembangan, tubuh remaja sangat rentan terhadap dampak negatif dari kebiasaan konsumsi gula berlebih.

    Salah satu risiko terbesar adalah meningkatnya kemungkinan obesitas. Gula tambahan dalam makanan dan minuman sering kali mengandung kalori yang tinggi tanpa memberikan nutrisi yang cukup. Dengan mengonsumsi gula lebih dari yang diperlukan, remaja berisiko mengalami peningkatan berat badan yang signifikan, dan ini dapat menjadi pemicu utama obesitas. Obesitas, pada gilirannya, merupakan faktor risiko utama untuk penyakit serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan hipertensi.

    Selain risiko obesitas, konsumsi gula berlebih juga memberikan ancaman terhadap kesehatan mulut. Makanan dan minuman yang tinggi gula bisa menjadi pemicu utama karies gigi dan masalah periodontal. Remaja yang tidak memperhatikan asupan gula mereka dapat menghadapi risiko kerusakan gigi yang signifikan, yang pada akhirnya memerlukan perawatan medis yang intensif.

    Tidak hanya pada aspek fisik, gula juga dapat berdampak pada kesehatan mental remaja. Fluktuasi gula darah yang tajam, yang seringkali terjadi akibat konsumsi gula berlebih, dapat memengaruhi suasana hati dan konsentrasi. Remaja yang mengalami fluktuasi gula darah yang signifikan mungkin mengalami gejala seperti kelelahan, mudah marah, dan kesulitan fokus dalam kegiatan sehari-hari.

    Untuk mengatasi risiko ini, penting bagi remaja untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari konsumsi gula berlebih. Pendidikan tentang pilihan makanan yang lebih sehat dan penekanan pada pentingnya pola makan seimbang dapat menjadi kunci untuk mendorong perubahan perilaku yang positif. Dengan demikian, remaja dapat membentuk kebiasaan makan yang mendukung kesehatan mereka saat ini dan di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline