Lihat ke Halaman Asli

Agung Wibowo

Politeknik Negeri Banyuwangi

Mengapa Giant Mangrove Sea Wall Relevan untuk Jakarta?

Diperbarui: 26 Desember 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam konteks perubahan iklim dan peningkatan risiko banjir di pesisir Jakarta, ide Pramono Anung untuk mengganti proyek giant sea wall dengan giant mangrove sea wall bukan hanya inovatif, tetapi juga tepat sasaran. Sebagai calon gubernur Jakarta, Pramono menyadari bahwa solusi jangka panjang bagi masalah banjir rob harus berfokus pada keberlanjutan ekosistem, bukan hanya infrastruktur beton yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan.

Giant sea wall, meskipun pernah menjadi solusi yang dipromosikan, telah terbukti sebagai ide usang. Proyek ini tidak hanya memerlukan investasi yang besar, tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pesisir. Dalam diskusinya, Pramono menekankan pengalaman positif dari penanaman mangrove selama G20 di Bali, yang menunjukkan bahwa mangrove bukan hanya berfungsi sebagai pelindung alami, tetapi juga menarik perhatian dunia akan pentingnya konservasi alam.

Mangrove memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap air, mengurangi dampak gelombang, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies. Dengan mengusulkan giant mangrove sea wall, Pramono tidak hanya menawarkan solusi yang lebih murah, tetapi juga menciptakan peluang untuk revitalisasi ekosistem pesisir dan meningkatkan kesejahteraan nelayan yang menjadi bagian integral dari komunitas Jakarta.

Penting untuk memahami bahwa solusi terhadap masalah lingkungan bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam kebijakan publik. Dengan pendekatan ini, Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menghadapi tantangan yang sama.

Oleh karena itu, dukungan terhadap gagasan giant mangrove sea wall adalah langkah maju yang harus diperjuangkan. Ini bukan sekadar alternatif; ini adalah kebutuhan mendesak untuk melindungi Jakarta dari ancaman banjir sambil menjaga kelestarian lingkungan. Kita harus berani berinovasi dan menjadikan alam sebagai mitra dalam pembangunan kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline