Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Zaman Baperan, Tradisi Lopar-lapor, dan Soal Ganjar yang Viral

Diperbarui: 17 Februari 2021   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari berpikir (Ilustrasi: chronicle.com/Christope Vorlet)

SELAMAT PAGI, Kawan. Anda sering baper? Mohon jangan membaca artikel ini. Saya khawatir Anda jantungan. Apakah Anda tergolong kaum caper? Saya berharap Anda tidak membaca artikel ini, karena saya cemas nanti Anda makan hati. Kalaupun Anda menamatkan tulisan receh ini, lalu tersinggung, nanti menuduh itu kesalahan saya karena menulis soalan remeh ini.

Begini, Kawan. Kita sedang berada di tengah era baperan. Perkara receh, bawa-bawa perasaan. Ricuh sedikit, bawa-bawa perasaan. Era ini makin lengkap karena kehadiran tradisi baru. Tradisi itu bernama lopar-lapor. Ada apa-apa, langsung lapor polisi. Tersinggung sedikit, lapor polisi. Tenggang rasa terkikis, tepa selira pupus.

Adalah pemuatan nama Pak Ganjar dalam soal ujian yang kali ini menyulut baper banyak orang. Soal ujian itu lantas dikait-kaitkan dengan Ganjar Pranowo yang sekarang tengah menjabat Gubernur Jawa Tengah. Muncullah rupa-rupa komentar dari warganet. Dari pencemaran nama baik hingga penjegalan karier politikus PDI Perjuangan yang murah senyum itu.

Apakah warganet tidak boleh baperan? 

Bolehlah. Silakan saja. Mudah marah, gampang baper, dan sering tersinggung itu urusan Anda. Mau kolokan juga boleh. Tidak ada larangan. Main tonjok dinding atau garuk-garuk aspal juga boleh, silakan saja. Itu urusan Anda. Mau caper dan main lopar-lapor juga boleh, itu urusan Anda.

Hanya saja, kalau ada yang berbeda pendapat dengan Anda, ya, jangan marah. Berbeda pendapat itu sah dalam alam demokrasi. Tidak semua orang harus berpendapat sama dengan Anda, tidak semua orang mesti sepaham dengan Anda. Jadi, kalau ada pihak yang mencibir lantaran Anda mudah benar lopar-lapor, itu hak mereka dan, sama seperti Anda, mereka juga punya hak.

Saya bilang juga apa, artikel ini bisa bikin senewen. Maaf, ya.

***

MARI KITA dinginkan hati dan kepala dulu. Kebiasaan bersumbu pendek dan menjadi kompor gas mesti kita jauhkan dulu. Sejenak saja. Setelah itu, terserah Anda mau pakai sumbu pendek atau tidak. Ayo kita lihat bunyi soalnya:

Walaupun mendapat rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dengan menyembelih hewan kurban pada Hari Idul Adha. Pak Ganjar termasuk orang yang

a. beruntung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline