Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Kuda Kelabu dan Tuan Muda Pergi Mencari Tuhan

Diperbarui: 8 Februari 2021   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangkuk coto kuda (Foto: GENPI JENEPONTO/MFR)

Pada semangkuk coto, di atas balai bambu,
di kolong sebuah rumah panggung megah,
seorang lelaki menumpahkan air matanya.
Seiris jeruk nipis, dua potong ketupat, dan
ingatan pada anaknya yang baru saja mati.

"Sebelum aku pergi, potonglah si Kelabu. Ia
letih memikul beban dunia. Aku mau, Ayah,
ia temani aku di sana, terbang di langit,
menembus awan dan luka, mencari Tuhan.
Ayah, bagi daging Kelabu kepada tetangga!"

Lelaki itu terpaku. Pada kunyahan pertama,
ia telan duka ingatan akan anak lelakinya.
Seekor kuda, tertambat di tiang rumah,
melenguh pelan. Ia pandangi tubuh ibunya
pada semangkuk coto di hadapan tuannya.

8 Februari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline