Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Rahasia Dapur Menembus Artikel Utama

Diperbarui: 4 Februari 2021   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis dan tersenyumlah, biar bahagia hatimu (Foto: thewritelife.com)

SEMANGAT pagi, Kompasianer. Maafkan saya karena terpaksa menjilat bibir, eh--ludah, karena tiba-tiba menulis artikel dengan topik masuk Artikel Utama. Bukan apa-apa, selama ini saya amat getol menganjurkan agar Kompasianer menulis, ya, menulis saja tanpa berharap artikel mesti menembus Artikel Utama. Kalaupun masuk, anggap itu bonus. Mohon dimaklumi, ya.

Pada sisi lain, saya tidak mungkin memungkiri bahwa tetaplah ada Kompasianer yang berharap tulisannya nangkring di kolom Artikel Utama. Duh, kepanjangan. Selanjutnya saya singkat AU saja. Biar ringkas. Nah, setiap harapan yang terbit dari hati terdalam tentu tidak bisa kita pancas hingga tanggal dari tubuh. Maka lahirlah artikel ini. Mohon dimaklumi, ya.

Selanjutnya, patut saya sampaikan bahwa seluruh isi artikel ini berangkat dari pengalaman saya selama enam tahun di Kompasiana. Tepatnya: 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021. Pas 16 Februari nanti masuk ulang tahun keenam saya mengontrak sebidang akun di Kompasiana. Jadi, tidak ada teori pakem, tiada metode ajek, karena benar-benar hanya pengalaman. Mohon dimaklumi, ya.

Mari kita mulai (mohon maaf, saya tidak singkat menjadi markimul, itu gaya Engkong Felix).

***

Bidik layar yang masuk Artikel Utama (Dokpri)

RAHASIA pertama, menulis sesuatu yang saya kuasai. Ini rahasia dapur saya selama menulis. Baik di Kompasiana maupun di lautan kepenulisan secara umum. Tahapannya jelas, sudah tahu topik apa yang saya kuasai. Itu dulu. Topik apa yang saya kuasai? Kebahasaan dan kepenulisan.

Sekalipun kita menulis sesuatu yang kita kuasai, tetap saja mesti mengandung kekhasan. Dalam hal ini, ada aspek orisinalitas, sekalipun hal yang kita sasar bukanlah sesuatu yang baru. Di situlah pentingnya kekhasan. Bagi saya, apa pun yang saya tulis harus khas Khrisna.

Ambil contoh artikel berjudul "Mestinya Sembilan Kata Ini Masuk KBBI". Artikel itu tayang pada 16 Desember 2018. Saya suguhkah 9 (sembilan) kata dari bahasa Makassar yang layak masuk KBBI. Gaya tulis? Ya, khas Khrisna. Nyelekit. Nyeleneh. Nyablak.

Bidik layar yang masuk Artikel Utama (Dokpri)

Contoh kedua, artikel tentang kepenulisan. Saya memilih topik kesulitan penulis tatkala tiba pada bagian-bagian yang menyiksa, misalnya bagian pembuka atau penutup. Topik ini jarang dibahas oleh penulis lain. Artikel berjudul "Menulis Bagian-bagian yang Sangat Menyiksa". Saya juga sering mengulik tema yang mungkin dibutuhkan oleh pembaca, seperti "Menulis Itu Seni Menata Kata". 

***

Bidik layar yang masuk Artikel Utama (Dokpri)

RAHASIA kedua, menulis sesuatu yang saya sukai. Ini juga rahasia dapur saya. Saya bagikan saja. Toh, kita tidak sedang bersaing membuka rumah makan. Tahapannya jelas, saya mesti tahu dulu apa yang saya sukai. Sudah jelas benar bahwa saya menyukai sastra, terutama puisi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline