Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Kesalahan Fatal Real Madrid, Menjual Achraf Hakimi

Diperbarui: 18 Januari 2021   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekspresi Achraf Hakimi saat membela Real Madrid (Foto: AFP/Pierre-Phileppe Marcou)

Achraf Hakimi namanya. Bek didikan akademi Real Madrid ini lahir pada 4 November 1998 di Madrid, Spanyol. Namun, ia bukanlah asli Spanyol. Orangtua Arra, julukan masa kecil Achraf, adalah migran dari Maroko.

Pada mulanya, Arra kecil memang sangat tertarik pada dunia olahraga. Ia sangat betah berlama-lama di kolam renang. Ia sangat doyan berenang. Bahkan, waktu sehari penuh pun dapat ia habiskan di kolam renang.

Meski begitu, ia juga sangat senang menyepak, menggocek, dan menggiring bola kaki. Bermain dengan bola kaki benar-benar sangat disukai oleh Arra. Itulah alasan kenapa ia kemudian diajak orangtuanya berlatih di klub lokal Deportivo Colonia de Ofigevi.

Bakat Arra tercium oleh pencari bakat dari klub akbar Real Madrid. Pada usia delapan tahun, ia sudah mencicipi kawah candradimuka La Fabrica. Di situ bakat olah bolanya kian terasah. Tidak berselang lama, ia pun masuk tim Castilla dan bermain di Divisi Segunda B.

Debut Achraf di Castilla terjadi pada 20 Agustus 2016. Kala itu, tim Castilla berhadapan dengan Real Sociedad B dan unggul dengan skor 3-2. Gol pertamanya tercipta saat Castilla melawan tim CF Fuenlabrada yang akhirnya berakhir imbang dengan skor 1-1.

Sejak itu, bintang Achraf bersinar terang. Kakak dari Nabil dan Widad ini ditarik ke tim utama Real Madrid pada Juni 2016. Ia diikutkan dalam proyek pramusim Real Madrid ke Amerika Serikat. Arra remaja tidak menyia-nyiakan amanat yang ia emban.

Bek sayap kanan yang gesit, lincah, dan laju itu menunjukkan taji pada penampilan perdana di tim senior Real Madrid, sekalipun timnya kalah 1-3 dari Paris Saint-Germain. Menjanjikan. Begitu komentar banyak orang atas bakat Arra. Sejak itu, ia didapuk menjadi pelapis Dani Carvajal dan Nacho Fernandez.

Sejak bocah, prestasi di lapangan bola Arra memang jauh lebih gemilang dibanding prestasi akademiknya di sekolah. Meski begitu, orangtua Arra tidak patah arang. 

Alih-alih kecewa karena Arra kurang bersinar di sekolah, mereka malah mati-matian memenuhi kebutuhan Arra agar bisa berlatih dan bermain sepakbola dengan baik.

Pesepakbola yang tidak bertato, tidak merokok, dan tidak menenggak minuman keras itu tidak pernah menyia-nyiakan peluang. Sekalipun hanya menjadi pelapis Dani dan Nacho, Arra tidak tumpul semangat. Ia berlatih dengan giat dan gigih.

Proses memang tidak suka khianat. Pada 1 Oktober 2017, Achraf tampil bagai harimau muda saat dipercaya turun ke lapangan hijau melawan Espanyol. 

Dua bulan kemudian, 9 Desember 2917, bek bernomor punggung 19 itu sudah mengoyak jala gawang Sevilla. Ia turut andil dalam kemenangan 5-0. Bukan hal mudah bagi bek yang masih berusia muda. Arra membuktikan tajinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline