Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Puisi | Kuinta Meja Kaca

Diperbarui: 2 Januari 2021   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: lovefurniture.ie

Kita masih bersama. Di ruang tamu. Di sisi
meja kaca yang cemburu pada sofa ungu
yang diduduki, ditiduri, bahkan dikentuti
tuannya. Padahal buat apa meja curiga.
Seperti Rindu, Cemburu harus diragukan.

Mungkin meja jarang dengar kelakar sofa.
Ia kira sofa enteng menahan beban. Rindu
harus dengar Cemburu--ia tembus ragu
dengan mempertanyakan. Kata Cemburu,
Rindu hanya suka hal yang baik-baik.

Kita masih bersama. Di ruang tamu. Di sofa
ungu yang mentertawai meja kaca berhias
makanan, bacaan, bahkan alat rias puannya
padahal sofa tak perlu tertawa. Seperti
Cemburu, Rindu harus terus dipertanyakan.

Sofa dongkol karena gerutuan meja kaca.
Ia kira meja kaca letih menanggung beban.
Cemburu mesti mendengar perih Rindu--
ia tahan pertanyaan dengan penyangkalan.
Kata Rindu, Cemburu hanya tahu hal buruk.

Siapa kita? Akukah meja kaca yang curiga
pada sofa? Engkaukah Rindu yang curiga
pada Cemburu? Kita masih bersama. Kita
akan terus bersama. Meski tak henti-henti
pertanyakan Rindu, ragukan Cemburu.

2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline