Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Aroma Senyummu Ibu, Aku Rindu

Diperbarui: 23 Desember 2020   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibunda Syafiah Djumpa dan cicitnya (Foto: Dokpri)

Ibu, ada yang merintih sore ini: aku dan kenangan masa kecil. Tatapan teduh setiap aku dipukul sendu, pelukan hangat setiap aku digebuk luka. Ai, aku melihat tatapan dan merasakan pelukan hangatmu. 

Ibu, ada yang menangis sore ini: aku dan ingatan masa remaja. Nasi yang tanak setiap pagi, uang jajan dari keringat yang kauperas, dan raporku yang sering memburaikan air matamu. Ai, aku melihat engkau berjongkok di depan tungku, menjaga api agar tetap nyala.

Ibu, ada yang memeluk bayanganmu sore ini: aku dan doaku. Ai, aku rindu melihat letup api tungku di matamu. Lihat, Ibu, lihat. Api rindu di mataku terus nyala. Terus bara.

Ronggarindu, Desember 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline