Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Mengindonesiakan 22 Istilah Kedokteran

Diperbarui: 2 Oktober 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Olah Pribadi

Sahabat Kompasianer, kita berjumpa lagi dalam frekuensi istilah dan gelombang kosakata yang sama. Setelah sebelumnya saya sajikan bagi Anda istilah bolakaki atau bolasepak atau sepak bola, sekarang saya akan menyuguhkan 22 istilah kedokteran yang dapat diindonesiakan. Pernah berhubungan dengan dokter, kan? Ayo, kita mulai.

Sembari mendengarkan ricik hujan, mencium aroma tanah tertimpa air hujan, dan kenangan-kenangan yang keluar-masuk di benak akibat guyuran hujan, berikut saya bentangkan istilah-istilah kedokteran yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Inilah kata pertama. Adenomiosis (adenomyosis) kondisi yang terjadi ketika jaringan endometrium (selaput permukaan rahim yang berbentuk lendir) tumbuh di dalam miometrium (dinding otot rahim). Padahal, seharusnya endometrium tumbuh atau hanya melapisi permukaan rongga rahim.

Apabila pengobatan tidak berhasil menyembuhkan adenomiosis, penyembuhannya bisa dilakukan dengan jalan operasi. Nah, operasi pengangkatan jaringan adenomiosis disebut adenomiektomi.

Dokumen Olah Pribadi

Jika pasien ternyata tidak ingin hamil lagi dan setuju rahimnya diangkat, histerektomi atau pengangkatan rahim dapat dilakukan. Pasien jelas harus berpikir matang-matang, sebab sekali rahim diangkat alamat tidak bisa hamil sepanjang hayat.

Bagaimana prosedurnya? Silakan hubungi dokter. Saya bisa menguraikan prosedurnya berdasarkan literatur yang saya baca, tetapi saya tidak berkompeten untuk membabar histerektomi.

Selanjutnya, silakan tilik infografis berikut ini.

Dokumen Olah Pribadi

Alopesia (alopecia) adalah kerontokan rambut yang terjadi pada kulit kepala atau di seluruh tubuh. Kondisi tersebut biasanya terjadi apabila jumlah rambut yang rontok lebih banyak daripada yang tumbuh. Ibarat pengeluaran lebih banyak dibanding pemasukan.

Ambil contoh begini. Rambut kita rontok 200 helai dalam sehari, padahal jumlah normal rambut yang rontok per hari dalam kisaran 50 hingga 100 helai. Botaklah kita. Terkena alopesialah kita. Jenisnya pun beragam, tetapi botak pitak sungguh 'oh'. Saya kutipkan laporan American Academy of Dermatology.

Menurut AAD, alopesia yang paling sering terjadi adalah alopesia aerata, yakni kerontokan rambut yang bisa mengarah ke depan atau ke belakang pada area yang berbatas tegas. Modelnya seperti pitak. Di pitak itu, rambut Anda susah tumbuh sekalipun Anda mandi kembang 14 rupa sebanyak seribu kali.

Ada juga alopesia areolaris atau kebotakan akibat penyakit sifilis. Bisakah sifilis menyebabkan kebotakan atau alopesia? Bisa. Sebab, sifilis ternyata dapat menyerang folikel rambut. Biasanya ditandai dengan bercak-bercak yang ditumbuhi oleh rambut-rambut yang tipis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline