Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Dini Hari di Beranda Sepi Bersama Kopi

Diperbarui: 30 Juli 2018   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pixabay.com

Pernahkah kaupikir akan kehilangan sesuatu sehingga kamu merasa tak bisa hidup tanpanya? Aku merasakannya. Tepat pukul satu dini hari di beranda yang dicemari getir sepi. Kopi lalai meredam rintih perih dan merekam bunyi sunyi. Engkau seketika rindu yang batu di hati ngiluku.

Pernahkah kaurasa akan kehilangan sesuatu sehingga kamu merasa tak dapat hidup tanpanya? Aku merasakannya. Tepat pukul satu dini hari di beranda yang dilumuri cahaya bulan. Kopi abai menekan lirih pedih dan menelan tabuh sunyi. Engkau seketika rindu yang beku di kepala batuku.

Pernahkah kaukira akan kehilangan pahit kopi hingga kamu merasa ingin menandaskan isi gelas sampai ampas-ampasnya? Aku merasakannya. Tepat pukul satu dini hari, kopi di beranda yang sepi kini hilang pahit. Engkau seketika harapan yang jauh lebih pahit daripada kopi.

2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline