Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Perang Para Kesatria di Rusia

Diperbarui: 15 Juli 2018   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Mereka memang favorit juara, tetapi kami akan mengerahkan kemampuan terbaik untuk mengejutkan mereka. Kami punya waktu tiga hari untuk mempersiapkan diri. Mimpi kami sangat dekat sekarang.

~ Ivan Perisic, Penyerang Kroasia

Setelah 63 laga berlalu, setelah drama terus-menerus tercipta, setelah tim-tim unggulan pasrah menelan nestapa, Piala Dunia 2018 di Rusia kini menyisakan satu laga. Laga pamungkas sudah di depan mata. Dua tim terbaik, Prancis dan Kroasia, akan bertarung habis-habisan untuk memperebutkan singgasana tertinggi pada Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia.

Prancis, pada Piala Dunia 1998 lalu kala menjadi tuan rumah, sudah meraih gelar pertama selaku juara dunia. Kroasia, 20 tahun lalu saat pertama kali menjadi peserta Piala Dunia, gagal ke babak final karena dihentikan oleh Prancis pada babak semifinal. Sebanyak 81.000 penonton di Stadion Luzhniki, nanti malam, akan menjadi saksi siapa yang akan mengangkat piala.

Ibarat musafir yang sudah melewati padang pasir dan amuk badai, kedua kesebelasan kini sudah mendekati akhir tualang. Baik Prancis maupun Kroasia sama-sama berambisi menjadi juara. Perjuangan tidak boleh sia-sia. Pengorbanan tidak boleh percuma.

Akan tetapi, partai puncak bukan sekadar laga terakhir. Bukan pula pertarungan penentu siapa yang berhak menjadi juara atau layak mengangkat piala. Laga yang dipimpin oleh Nestor Pitana, wasit asal Argentina yang juga memimpin laga perdana, merupakan laga yang dibumbui hasrat balas dendam. Dendam tersulut gara-gara Prancis, pada 1998, melumpuhkan Kroasia 2-1 di babak semifinal.

Tak heran apabila Ivan Perisic, juru gedor Kroasia, berjanji akan memberikan kejutan. 

Prancis lebih diunggulkan, pemain bintang merata di semua lini, juru taktik punya seribu satu akal dalam meramu strategi, namun ketiga hal itu tidak serta-merta melicinkan dan melapangkan jalan ke tangga juara. Mimpi kami sangat dekat sekarang. Begitu kata Perisic seperti dilansir oleh Four Four Two.

Sekarang, mari kita kulik kekuatan kedua kesebelasan.

Dokumentasi Pribadi

Sengat Serangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline