Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Statistik (Duka) Piala Dunia FIFA 2018

Diperbarui: 26 Juni 2018   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekspresi Messi setelah Argentina ditekuk Kroasia tiga gol. (Foto: Johannes Eisele/AFP)

Air mata tak mengenal jenis kelamin. Lihatlah sepak bola. Pada akhir sebuah laga, lelaki begitu mahir memeras dan memerah air mata.

Tumbang. Semula imbang di laga pertama, lalu tumbang di laga kedua. Argentina seakan-akan tidak berjodoh dengan nasib baik. Andai kata kalah dengan skor 0-1 atau 1-2 mungkin tidak terlalu sesak. Ini tidak. Tim Tango dicukur 0-3 oleh Tim Papan Catur

Untung nasib Argentina belum buntung-buntung amat. Pada laga lain di Grup D, Nigeria menaklukkan Islandia dengan skor 2-0. Masih ada pintu bagi Argentina. Masih ada laga ketiga. Messi dan kompatriotnya mesti menggila dengan menggilas Nigeria. Tentu bukan perkara mudah, sebab Nigeria pasti berupaya menang. 

Duri baru menanti Argentina. Jika Sampaoli tidak menemukan ramuan jitu dan cespleng, nasib buruk menunggu di laga ketiga. Kalah kontra Nigeria, nanti, berarti tamat riwayat perjalanan La Albiceleste di Rusia. Tetapi, tidak apa. Toh Argentina pernah gugur di fase grup pada Piala Dunia 1958, 1962, dan 2002. Barangkali Sampaoli mau mengorek-ngorek luka lama.

Messi? Hasil laga ketiga babak penyisihan grup akan jadi kado ultah ke-31 baginya. Kalau mau air mata bahagia, harus habis-habisan. Soal habis-habisan, Maradona sudah memberi teladan pada Piala Dunia 1986. Kecuali berharap air mata duka, ya, main seadanya saja dan biarkan Nigeria menang. Jika itu yang terjadi, Messi, maka kelar hidup lau!

Meski begitu, duka laga kedua bukan milik Messi semata.

Duka Akibat Laga Kedua

Kejutan masih mewarnai laga kedua. Selain Argentina yang keok di laga kedua, delapan tim dipastikan berduka.

Polandia yang melenggang ke Piala Dunia 2018 dengan penampilan gemilang selama kualifikasi, ternyata tidak berkutik di Rusia. Status unggulan tidak menyelamatkan mereka. Kalah 0-3 dari Kolombia mengharuskan mereka segera mengepak koper. Tak ayal, Polandia jadi wakil UEFA pertama yang angkat tangan dan pasrah.

Mesir yang diramalkan akan mengejutkan di Grup A, justru pulang lebih cepat bersama Arab Saudi. Kalah 1-3 dari tuan rumah membuyarkan mimpi Salah dan teman-teman. Aksi Salah masih dapat ditonton pada laga ketiga, itu juga kalau Cuper mau menurunkan andalan Liverpool di laga terakhir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline