Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Dongeng | Raja Maruk yang Murka

Diperbarui: 26 Mei 2019   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

MOGA-MOGA matamu sehat, telingamu sehat, kepalamu sehat, dadamu sehat, tanganmu sehat, kakimu sehat, perutmu sehat. Pendek kata, semuanya sehat. Kudoakan begitu karena mungkin kamu malas mendengar dongeng ini jika kamu tengah sakit.

Ketika kepalamu pening, suara bising membuatmu mudah naik darah. Kalau gusimu sedang bengkak, penyanyi bersuara merdu saja dapat membuatmu uring-uringan. Maka, kudoakan agar kamu selalu sehat. Kepala dan isi kepalamu sehat. Dada dan isi dadamu sehat. Perut dan isi perutmu sehat. Semuanya. Tanpa kecuali.

Jadi begini awal ceritanya.

***

RAJA MARUK membuka jendela balairung dan berteriak murka. Sekawanan semut merambati kusen jendela. Teriakannya membahana. Penghuni istana berhamburan ke arahnya, tetapi tiada yang berani mendekat, apalagi bertanya apa penyebab beliau  sedemikian murka. Kecuali Patih Patuh.

"Ada apa, Baginda?"

Raja menunjuk kusen jendela. "Dari mana semut-semut ini?"

Patih Patuh tersenyum. "Dari tanah, seperti kita." 

"Jauhkan dari jendela!"

"Nanti juga hilang sendiri."

"Lakukan sekarang atau kamu akan menyesal seumur hidup," sembur Raja dengan mata semerah darah. "Jangan biarkan mereka mencuri sebutir gula saja di istanaku!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline