Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

[Puisi] Kau Bersila dan Membisu di Gelas Kopi

Diperbarui: 22 Juli 2016   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - secangkir kopi. (kfk.kompas.com/Aditya Nugraha)

Pukul satu. Kau membatu. Di dadaku. Pernahkah kau kehilangan sesuatu yang kaurasa tak bisa hidup tanpanya? Sebab kau, aku masih merasakannya. Kau, yang membatu di dadaku, hujan yang memupus janji penyatuan tepat sebelum senja benamkan harapan.

Pukul satu. Dadaku ngilu. Sebab kau. Pernahkah kau kehilangan sesuatu yang kaurasa tak mau hidup tanpanya? Sebab kau, aku masih merasakannya. Kau, yang ngilu di dadaku, malam yang menikam kesendirianku dengan perak bulannya.

Pukul satu. Dadaku batu. Kau bersila dan membisu di segelas kopi. Bolehkah aku mati di matamu?

 2016

boeu0yxccaanic6-5791edd3577b61ec14f942da.jpg




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline