Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Kopi dan Tualang Hati

Diperbarui: 13 Juli 2016   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Dadang Lesmana

kepada pepuja hatiku

Sepeninggalmu, ada ruang kosong di dadaku.
Kuisi kopi, biar pahit membunuh rasa sakit.
Hangat jemarimu masih tersimpan di telapak
tanganku. Genggaman sebelum perpisahan
menguratkan cemas, mengguratkan rindu. 

Rindu, aku hanya kenangan dan bagian-bagian
masalalu yang ingin kuhadiahkan bagi ingatan
pendekmu. Hingga pada satu ketika kamu akan
tahu alangkah pahitnya menahan diri, terutama
saat engkau benar-benar butuh dekap damai.

Sebab itu, tubuh tabah ini takkan meninggalkan.
Dia juga amat sabar ketika ditinggalkan, Rindu,
semenyakitkan apa pun. Kamu tak tahu alangkah
menggodanya cinta terlarang, ciuman yang dicuri-
curi, dan pelukan penuh rasa bersalah.

2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline