Buah kopi berwarna merah segar tampak indah sekali bergelantungan di dahan dengan daun-daun berwarna hijau. Kopi patut mendapat tempat dalam diskusi. Sebab kopi masuk tradisi sebuah bangsa yang ramah tamah seperti bangsa Indonesia.
Kondisi Kopi di Desa Kita
Pada umumnya hidangan Kopi Desa-Desa kita masih dibuat dan dihidangkan secara klasik. Di Desa, biji kopi dipetik dari pohon kopi di kebun, lalu dijemur, dibersihkan, digoreng, diayak lalu diseduh dengan air panas bersama gula lalu dihidangkan.
Hal-hal ini terus dibuat dari generasi ke generasi di Desa. Tampak klasik dan monoton. Ini tanpa diskusi secara terbuka. Tentu orang Desa merasa puas dengan kondisi ini turun-temurun.
Warna cairan kopi asli di Desa kita adalah hitam pekat, padat, manis tapi tanpa aroma tambahan. Dengan kondisi ini, tentu para peminum kopi Desa cepat atau lambat merasa jenuh juga.
Meskipun klasik, tetapi itu pilihan terbaik minum kopi Desa. Meskipun berkondisi tradisional tetapi bersih lingkungan. Pilihan minum kopi ala Desa masih menjadi pilihan pertama. Sebab jika minum kopi Toko, ada beban tambahan sampah plastik. Keuntungan minum kopi di Desa adalah, meskipun kopi Desa berwarna hitam pekat tetapi, kopi Desa ramah lingkungan dan bebas dari sampah plastik.
Pentingnya Ilmu Kopi
Expat Roasters mengajarkan kita bahwa minum kopi bukan sekedar minum. Terdapat nilai-nilai utama yang harus diperhatikan, yaitu: soal waktu, tempat, etika, seni dan sebagainya.
Di tangan Expat Roasters, nilai-nilai tradisional diperluas menjadi milik kebudayaan global. Nilai-nilai dari kebiasaan minum kopi diindustrialisasikan sehingga menjadi sumber rezeki.